REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan Bahan Baku Obat "Kemandirian Bahan Baku Obat Malaria Dihidroartemisinin (DHA) Tahap VIII"- Tahun 2021

Isnawati, Ani and Alegantina, Sukmayati and Soleha, Maratu and Yunarto, Nanang and Kurniatri, Arifayu Addiena and Aini, Nurul and Setyorini, Herni Asih and Saraswati, Ratih Dian (2021) Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan Bahan Baku Obat "Kemandirian Bahan Baku Obat Malaria Dihidroartemisinin (DHA) Tahap VIII"- Tahun 2021. Project Report. Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan Bahan Baku Obat Kemandirian  Bahan Baku Obat Malaria Dihidroaremisinin (DHA) tahap VIII-Tahun 2021.pdf] Text
Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan Bahan Baku Obat Kemandirian Bahan Baku Obat Malaria Dihidroaremisinin (DHA) tahap VIII-Tahun 2021.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Malaria masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan termasuk kedalam tujuan ke-3 dari salah satu sasaran sustainable Development Goals (SDGs) untuk masalah Kesehatan dan kesejahteraan. World Health Organization (WHO) merekomendasikan penggunaan Artemisinin Combination Therapy (ACT) sebagai pengobatan malaria terkini dan formularium nasional telah memasukkan tablet DHP (Dihidroartemisinin dan Piperakuin) sebagai obat pilihan pertama untuk malaria. Dihidroartemisinin (DHA), adalah salah satu komponen obat malaria DHP, merupakan derivat artemisinin.Artemisinin sendiri berasal dari tanaman Artemisia annua L. tanaman Artemisia annua L.
Kadar artemisinin dalam daun tanaman A.annua L. yang ditanam di Indonesia masih rendah. Upaya peningkatan kadar artemisinin dilakukan dengan budidaya penanaman untuk menghasilkan bibit unggul dan rekayasa genetika tanaman A.annua L. Selain itu dilakukan optimasi isolasi dan derivatisasi artemisinin menjadi dihidroartemisinin, agar diperoleh produk bahan baku yang ekonomis. Penelitian yang dilakukan secara paralel dan lintas sektor oleh 4 institusi yaitu Balitbangkes, Kementan, LIPI, dan PT Indofarma, secara bersama-sama untuk mewujudkan kemandirian bahan baku obat malaria. PT Indofarma melakukan formulasi obat untuk menghasilkan produk obat malaria generik yang kemudian akan dilakukan uji Bioekuivalen untuk mendapatkan produk yang aman dan terapeutik.
Hasil penelitian 2021 adalah sebagai berikut:Pelayuan 48 jam menghasilkan kadar artemisinin rata-rata lebih tinggi dari pada pelayuan 24 jam. Metode pengeringan dengan sinar matahari lebih baik profil organoleptic dan kadar artemisininnya dari pada dengan pengeringan oven dan diangin-angin. Panen daun Artemisia annua L. pada umur 5 bulan memberukan hasil biomasa lebih dan kadar lebih tinggi. Kalus terbentuk dengan cepat pada eksplan batang dibandingkan dengan eksplan daun dan formulasi terbaik untuk menginduksi terbentuknya kalus adah MS dengan penambahan 2,4-D o,5 mg/L dan BA 0,5 mg/L, serta telah diperoleh 16 galur yang mempunyai pertumbuhan lebih baik. Beberapa nomor tanaman menunjukan indikasi mulai stabil untuk sifat morfologi, fenotipe dan juga kandungan Artemisinin, dan diperoleh juga beberapa nomor CRISPR yang memiliki kadar artemisinin >0,8%. Subkultur klon-klon poliploid tetap tumbuh dengan baik pada media MS tanpa zat pengatur tumbuh walaupun telah diperlihara dan di subkultur lebih dari 3 tahun . Hampir semua klon mempunyai tingkat ploidi yang stabil. Hasil sintesis DHA lokal dari artemisinin lokal diperoleh sebesar 59,7 gram masih berikut dengan pengotor. Pencucian menggunakan kolom dan MIP (molecular Imprinted Polymer) hanya menghasilkan 50 % DHA yang relative lebih murni. PT Indofarma melakukan reformulasi Tablet DHP kembali. Hasil reformulasi yang memenuhi persyaratan kontrol kualitas secara fisik dan kimia, serta UDT (Uji Disolusi Terbanding), yang akan digunakan untuk uji Bioekuivalen full study pada tahun 2021

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Artemisia annua L., arteminisinin, dihidroatemisinin, piperakuin, malaria
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 243-269 Anti-Inflammatory Agents. AntiInfective Agents. Antineoplastic Agents
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 23 Feb 2023 03:38
Last Modified: 23 Feb 2023 03:38
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4289

Actions (login required)

View Item View Item