Widiarti, Widiarti and Boewono, Damar Tri and Barodji, Barodji and Ristiyanto, Ristiyanto and Suskamdani, Suskamdani and Mujiono, Mujiono and Suwaryono, Tri (2005) Laporan Akhir Penelitian Uji Kerentanan Vektor Malaria Terhadap Insektisida Organofosfat, karbamat dan Pyrethroid di Indonesia (2 Kabupaten di Pulau Bali dan 2 Kabupaten di Pulau Lombok). Project Report. Balai Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit, Salatiga. (Unpublished)
![Laporan Akhir Penelitian Uji Kerentanan Vektor Malaria Terhadap Insektisida Organofosfat, Karbamat dan Pyrethroid di Indonesia, 2 Kabupaten di Pulau Bali dan 2 Kabupaten di Pulau Lombok.pdf [thumbnail of Laporan Akhir Penelitian Uji Kerentanan Vektor Malaria Terhadap Insektisida Organofosfat, Karbamat dan Pyrethroid di Indonesia, 2 Kabupaten di Pulau Bali dan 2 Kabupaten di Pulau Lombok.pdf]](https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/style/images/fileicons/text.png)
Laporan Akhir Penelitian Uji Kerentanan Vektor Malaria Terhadap Insektisida Organofosfat, Karbamat dan Pyrethroid di Indonesia, 2 Kabupaten di Pulau Bali dan 2 Kabupaten di Pulau Lombok.pdf
Restricted to Registered users only
Download (14MB) | Request a copy
Abstract
Resistensi merupakan suatu fenomena evolusi yang diakibatkan oleh seleksi pada serangga yang diberi perlakuan insektisida secara terus menerus. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju perkembangan resistensi adalah tingkat tekanan
seleksi yang diterima oleh suatu populasi serangga/vektor. Tekanan seleksi vektor malaria dapat terjadi akibat penggunaan insektisida dari Bidang Kesehatan sendiri
maupun dari Bidang Pertanian pada saat pengendalian hama pertanian.
Penelitian uji kerentanan vektor malaria terhadap insektisida organofosfat, karbamat dan pyrethroid di Indonesia pada tahun 2005 dilakukan di dua (2) kabupaten di Propinsi Bali dan dua kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat (Pulau Lombok): Tujuan penelitian adalah: (1). Untuk mengetahui status kerentanan nyamuk vektor malaria terhadap insektisida organofosfat, karbamat dan pyrethroid yang
digunakan program. (2). Mendeteksi mekanisme yang berperan pada proses penurunan kerentanan vektor malaria yang terjadi baik toleran maupun resisten secara uji biokimia serta mengetahui kemungkinan terjadinya cross resistance/resistensi silang. (3 ). Mengetahui peran pestisida pertanian pada laju perkembangan terjadinya resistensi.
Uji kerentanan digunakan metode biokimia dan dilajutkan dengan uji silang dengan metode standart WHO (uji Susceptibility). Uji biokimia (uji mikroplat/ uji enzimatis) digunakan larva nyamuk vektor malaria dengan mengukur peningkatan aktivitas enzim esterase non spesifik dan insensitivitas asetilkholin esterase (AchE).
Peningkatan aktivitas enzim esterase non spesiflk dan insensitivitas AchE diukur dengan nilai absorbance value (AV) menggunakan elisa reader pada panjang gelombang (A) 450 nm dan 405 mn. Sedangkan uji kerentanan dengan metode
standart WHO (uji susceptibility) digunakan nyamuk dewasa serta impregnated paper yang berisi insektisida bendiokarb 0,1 %dan 0,5 %, deltamethrin 0,05 %, permethrin
0,75% dan fenitrothion 1,0%.
Berdasarkan beberapa uraian hasil penelitian dan bahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : Uji biokimia kerentanan/kepekaan vektor malaria An. aconitus
dan An.sundaicus dari Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan dan Desa Sanggalangit Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Propinsi Bali telah menurun berdasarkan peningkatan aktivitas enzim esterase, hasil uji silang dengan uji susceptibility standart WHO kedua vektor masih rentan/peka terhadap insektisida Bendiocarb 0,5 % dan 0,1 %, Deltamethrin 0,05 %, Permethrin 0,75 % dan Fenitrothion 1,0 %. Vektor malaria An.subpictus dari Desa Lendang Ree Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, walaupun kerentanan juga sudah menurun tetapi uji silang masih peka terhadap ke em pat ( 4) insektisida yang diuji. Vektor malaria An. subpictus dari Desa Labuhan Haji Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat juga telah menurun berdasarkan peningkatan aktivitas enzim esterase
dan basil uji silang menunjukkan telah resisten terhadap insektisida Deltamethrin 0,05 % dan Fenitrothion 1,0%.
Pestisida dari bidang Pertanian jelas berpengaruh pada laju kecepatan terjadinya resistensi vektor malaria An. subpictus di Desa Labuhan Haji Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | vektor malaria, uji biokimia |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QX Parasitology > QX 500-675 Insects. Other Parasites |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian Vektor dan Resevoir Penyakit |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 29 Jul 2025 01:13 |
Last Modified: | 29 Jul 2025 01:13 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4227 |