Pengembangan model pengendalian penyakit berbasis lingkungan (PBL) melalui pendekatan kota sebat adalah suatu kegiatan penelitian pengembangan yang berkelanjutan kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pada tahap I telah dikumpulkan data dasar keadaan kesehatan masyarakat beserta faktor risikonya dan tahap II ini berupa kegiatan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat, mengidentifikasi dan mengembangkan indikator kesehatan, mengembangkan modei surveiian dan
mengembangkan model pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kondisi sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Khusus untuk pengembangan model pemberdayaan masyarakat, telah diujicobakan pendekatan participatory hygiene and sanitation transformation (PHAST) di dua desa di
Kecamatan Teluk Naga dan Kosambi Kabupaten Tangerang.
Hasil kegiatan, telah diidentifikasi dan disepakati masalah kesehetan di Kabupaten Tangerang yang menonjol dan perlu ditanggulangi adalah tingginya penyakit berbe.sis lingkungan dan buruknya kondisi sanitasi dasar. Untuk itu forum masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah tersebut dan menyusun rencana kegiatan yang meliputi perbaikan sanitasi, peningkatan promosi PHBS dan penyelenggaraan Surkesda. Sebagai indikator kesehatan yang mencerminkan keberhasilan program adalah angka kejadian penyakit berbasis lingkungan seperti diare, TB paru, ISPA, pneumonia, demam berdarah dengue (DBD) dan malaria, indikator kesebatan lingkungan yang meliputi pemilikan sumber air, jamban, tempat sampah. sarana pembuangan air limbah dan kualitas air bersih, indikator PHBS meliputi kebiasaan buang air besar dan merokok, serta indikator status kesehatan meliputi angka kematian bayi dan angka kematian ibu.
Sistem surveilan yang ada belum mendukung misi surveilan sebagai penyedia data dan informasi untuk pengambilan keputusan dan kebijakan. Untuk itu disepakati akan dilakukan pembenahan data puskesmas, pelatihan tenaga surveilan puskesmas dan pembentukan tim epidemiologi kabupaten yang bertugas menganalisis dan mengkaji data menjadi informasi untuk pengambilan keputusan. Sedangkan dari hasil uji aplikasi model pemberdayaan masyarakat diketahui pendekatan PHAST memudahkan masyarakat dalam mengenali masalahnya sendiri dan merencanakan upaya penanggulangannya