Hasil penelitian pertama tahun 2001 menunjukkan bahwa setelah penyuluhan terjadi peningkatan Pengetahuan Sikap dan Perilaku (PSP) masyarakat desa Ngabenrejo tentang pengendalian/pemberantasan DBD. Akan tetapi kegiatan PSN yang mereka lakukan masih bersifat insidentil atau belum
berkesinambungan sehingga penurunan kepadatan populasi vektor DBD Ae.aegypti masih sementara dan relatif kecil. Untuk melestarikan PSN, metode pemberdayaan Dasa Wisma dalam pengendalian vektor DBD melalui kelompok piket bersama yang terbukti berhasil menurunkan kasus DBD di Purwokerto di
cobakan di desa Ngabenrejo kecamatan Grobogan pada penelitian ke dua tahun 2003. Tujuan penelitian ke dua ini membentuk sistem pengendalian vektor DBD melalui pemberdayaan Dasa Wisma/PKK dan Kader Kesehatan agar pelaksanaan PSN di kabupaten Grobogan dapat berkesinambungan.
Sebanyak 17 kelompok piket bersama berhasil terbentuk di Desa Ngabenrejo namun hanya 13 kelompok (76%) yang melakukan piket bergilir hampir tiap minggu atau antara 12 -17 kali dari 17 minggu yang harus dijalani (Juli Nopember).
Kegiatan PSN meningkat seperti tercermin pada peningkatan angka bebas jentik (ABJ) yang pada awalnya sebesar 57,8% menjadi 80,49% pada akhir penelitian. Pengaruh lain yang tampak berupa penurunan indeks jentik yakni CC HI dan BI dan indeks ovitrap berturut-turut sebesar 35,03%; 21 %; 37,71 dan 10,38% yang terjadi di Desa Ngabenrejo.
Dengan kelompok piket bersama, ibu-ibu PKK RT dapat diberdayakan untuk ikut serta mengendalikan/memberantas jentik vektor DBD melalui PSN. Keberhasilan awal yang diperoleh tersebut akan dapat berkesinambungan apabila dukungan pihak kesehatan setempat (Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten) kepada kader kesehatan atau penyelia (supervisor) yang berasal dari salah satu anggota
kelompok piket bersama (sukarelawan) setempat dalam bentuk perhatian dan pembinaan lebih ditingkatkan.