REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Penelitian Pengembangan Tanaman Legundi (Vitex trifolia L) dan Mungsi Arab (Artemisia cina Berg) Sebagai Antelmitika

Purba, Anny Victor and Mathius, Wayan (2000) Laporan Penelitian Pengembangan Tanaman Legundi (Vitex trifolia L) dan Mungsi Arab (Artemisia cina Berg) Sebagai Antelmitika. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Penelitian Pengembangan Tanaman Legundi (Vitex trifolia L) dan Mungsi Arab (Artemisia cina Berg) Sebagai Antelmitika.pdf] Text
Laporan Penelitian Pengembangan Tanaman Legundi (Vitex trifolia L) dan Mungsi Arab (Artemisia cina Berg) Sebagai Antelmitika.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Parasit usus cacing dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa, mengisap sari makanan di sepanjang saluran pencernaan penderita, sehingga memberikan dampak
ekonomi yang cukup luas yaitu kekurangan gizi dan anemia. Hal ini mengakibatkan menurunnya ketahanan terhadap penyakit infeksi, mengganggu pertumbuhan, kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan kualitas SDM Indonesia. Prevalensi
penyakit infeksi parasit usus cacing yang ditularkan melalui tanal1 cukup tinggi yaitu (60-90%).
Antelmintika modern banyak digunakan, namun bahan baku obat ini masih diimpor sehingga menyebabkan biaya yang ditanggung cukup tinggi dan adanya ketergantungan terhadap impor, dengan akibat sustainability pengadaan tidak terjamin.
Obat asli Indonesia seperti daun legundi (Vitex trifolia L) dan daun mungsi arab (Artemisia cina Berg) telah digunakan secara empiris tradisional sebagai pembasmi cacing usus pada anak-anak. Tanaman ini telah dibuatkan data standarnya, data
keamanannya (LD5o) masing-masing sebesar 16,65 g/kg bb dan 11,62 glkg bb. Secara metodologik tanaman ini siap untuk ditingkatkan pengujiannya dengan sasaran pemanfaatannya pada manusia dalam pelayanan kesehatan.
Ekstrak etanol 70% dari daun legundi diberikan kepada hewan coba dalam 3 dosis yaitu masing-masing 0,208; 0,416; 0,835 g/kg bb, sedangkan untuk daun mungsi arab masing-masing 0, 145; 0,290, dan 0,580 glkb bb.
Data hasil uji efektifitas memberikan sebaran yang terlalu luas sehingga tidak dilakukan uji ANOVA tetapi dihitung dan disuguhkan sebagai rata-ratanya. Pemberian ekstrak daun legundi (Vitex trifolia) pada ketiga dosis tidak dapat menurunkan jumlah telur Ascaris suum rata-rata, pada hari ke-90 jumlah telur meningkat kembali. Pada pemberian ekstrak daun mungsi arab (Artemisia cina) pada dosis ketiga yaitu 0,580 glkg bb telur menurun dari 43840 menjadi nol pada hari ke-30 maupun ke-90. Ekstrak daun legundi beketja baik terhadap Trichuris suis dosis 1, 2 dan 3 memberikan penurunan jumlah telur dari 1600 menjadi 320 pada hari ke-30 dan memjadi nol pada hari ke-90, demikian pula dengan dosis -2 dan 3, pada hari ke-30 dan 90 menjadi nol. Ekstrak
mungsi arab juga dapat menurunkanjumlah telur sampai nol pada hari ke-30 dan 90. Terhadap telur cacing Strongyle type kedua ekstrak beketja baik ekstrak daun legundi pada hari ke-2 dosis 2 dan 3 menurunkan sejak hari ke-2 sampai ke 90 tetap nol, sedangkan ekstrak mungsi arab menurunkan mulai hari ke-3 sampai ke 90 sampai nol pada ketiga dosis. Pembanding pyrantel pamoat menurunkan telur A suum setelah hari ke-90, telur cacing Trichuris suis dan Strongyle type setelah hari ke-30 dan pada hari ke-90 tetap nol.
Sebagai kesimpulan bahwa terhadap Telur Ascaris suum pada hewan coba babi ekstrak mungsi arab bekerja menurunkan jumlah telur dan dapat bertahan sampai hari ke-90,
berarti kemungkinan kekambuhan tidak ada kecuali bila terinfeksi kembali dari luar (lingkungan)
Disarankan suatu uji klinik untuk melihat keefektifan ekstrak mungsi arab pada manusia yang dilakukan dengan studi terkontrol dan pengamatan efek samping bila ada.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: legundi; vitex trifolia L.; mungsi arab; artemisia cina berg; antelmitika; cacing usus; parasit usus cacing
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional
Depositing User: K A
Date Deposited: 08 Oct 2021 08:41
Last Modified: 08 Oct 2021 08:41
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4186

Actions (login required)

View Item View Item