Kamilen (Matricaria chamomilla Linn) termasuk salah satu tanaman obat yang cukup potensial, karena sejak dahulu banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Tanaman ini termasuk kedalam suku Compositae yang secara empirik bearmanfaat sebagai : tonikum lemah, obat kejang, kosmetik, penenang, keputihan, serta pewangi minuman the (1 ,2,3,4).
Di Indonesia tanaman Matricaria chamomilla Linn. dapat tumbuh dengan baik pada daerah-daerah dengan ketinggian sekitar 1. 000 meter diatas permukaan laut, antara lain didaerah Tawangmangu dan Cisarua, Cimahi (5).
Penggunaan simplisia Matricaria chamomilla linn .sebagai obat tradisional dirasa semakin meningkat, dan sangat disayangkan bahwa untuk mencukupi kebutuhan tersebut
masih sepenuhnya tergantung dari hasil pemanenan tanaman yang tidak jelas budidayanya (liar), sehingga sangat berpengaruh terhadap keseragaman mutu bahannya,
sehingga perlu dilakukan upaya budidaya yang tepat agar pemanfaatan tanaman dapat berdaya guna dan berhasil guna
Untuk itu dilakukan penelitian budidaya Matricaria chamomilla Linn.(kamilen) dengan dua faktor yaitu faktor jarak tanam dan dosis pupuk NPK yang berbeda. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perlakuan J1D4 yaitu jarak tanam 30 x 20 cm dan dosis pupuk NPK 6 gram per tanaman menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi bunganya, sedangkan interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk NPK memperlihatkan perbedaan yang nyata terhadap produksi bunganya, baik berat basah maupun berat kering.