Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Laporan Akhir Penelitian Tanaman Kejibeling (Strobilanthes cripus BL.) Sebagai Fitofarmaka Kencing Batu

Wahjoedi, Bambang (2000) Laporan Akhir Penelitian Tanaman Kejibeling (Strobilanthes cripus BL.) Sebagai Fitofarmaka Kencing Batu. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Akhir Penelitian Pengembangan Tanaman Kejibeling (Strobilanthes crispus BL.) Sebagai Fitofarmaka Kencing Batu.pdf] Text
Laporan Akhir Penelitian Pengembangan Tanaman Kejibeling (Strobilanthes crispus BL.) Sebagai Fitofarmaka Kencing Batu.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Kencing batu adalah istilah awam yang dalam istilah kedokteran dinamakan Penyakit Batu Saluran Kemih (PBSK) PBSK ini merupakan penyakit kronis dan penyebab terjadinya batu belum diketahui dengan pasti. Penyakit ini merupakan penyakit yang masih banyak diderita oleh mastyarakat Indonesia.
Sampai sekarang obat-obat modem untuk pengobatan penyakit kencing batu belum inemuaskan hasilnya. Namun demikian secara tradisional empirik sebagian masyarakat
telah memanfaatkan tanaman obat kejibeling (Strobilanthes crispus Bl.) untuk menanggulangi penyakit kencing batu ini.
Untuk mengetahui kebenaran secara ilmiah atas penggunaan tanaman kejibeling tersebut telah dilakukan bcberapa penelitian, antara lain toksisistas akut, efek terhadap
batu kandung kemih buatan pada tikus, efek terhadap pengeluaran urin pada tikus,pemeriksaan kualitatif batu kandung kemih, pemeriksaan identifikasi dan karakterisasi
simplisia dan uji kandungan zat (zat identitas/zat aktif) ekstrak.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa toksisitas akut bahan percobaan menurut criteria Gleason,MN.termasuk bahan tidak berbahaya. Bentuk ekstrak etanol 70% dosis 250 mg/10
g bb (lebih kurang setara dengan 1,3 x Dosis Lazim Manusia) mempunyai efek menghancurkan batu kandung kemih buatan . Sedang bahan uji baik berupa ekstrak sampai dengan dosis 250 mg/100 g bb (lebih kurang setara dengan 1,3 x Dosis Lazim
Manusia) maupun infus dosis 500 mg/100 g bb (lebih kurang setara dengan 1/3 x Dosis Lazim Manusia) tidak memperlihatkan efek sebagai diuretik. Batu yang terbentuk secara kualitatif mengandung kalsium, magnesium, karbonat, fosfat dan oksalat. Selain itu simplisia kejibeling yang digunakan memenuhi persyaratan MMJ dan kandungan ekstrak
etanol 70% yang dibuat menggunakan cara maserasi dan perkolasi mengandung saponin, tanin dan polifenol.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: tanaman kejibeling (Strobilanthes crispus BL.) fitofarmaka kencing batu
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi
Depositing User: K A
Date Deposited: 04 Aug 2025 02:26
Last Modified: 04 Aug 2025 02:26
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4166

Actions (login required)

View Item
View Item