Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Laporan Hasil Guna Pengobatan Amoksisilin Dibandingkan Dengan Eritromisin Pada Penderita Tonsilo-Faringitis Akut

Isnawati, Ani and Sukasediati, Nani (2000) Laporan Hasil Guna Pengobatan Amoksisilin Dibandingkan Dengan Eritromisin Pada Penderita Tonsilo-Faringitis Akut. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Hasil Guna Pengobatan Amoksisilin Dibandikan Dengan Eritromisin Pada Penderita Tonsilo-Faringitis Akut.pdf] Text
Laporan Hasil Guna Pengobatan Amoksisilin Dibandikan Dengan Eritromisin Pada Penderita Tonsilo-Faringitis Akut.pdf
Restricted to Registered users only

Download (19MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian "Hasil Guna Pengobatan Amoksisilin Dibandingkan Dengan Eritromisin Pada Penderita Tonsilo-Faringitis Akut" ini bertujuan untuk menetapkan effektivitas pengobatan Amoksisilin dibandingkan eritromisin pada penderita Tonsilo-faringitis akut. Subyek sampel adalah penderita tonsilofaringitis akut pengunjung Puskesmas kecamatan Cempaka Putih dan Puskesmas kecamatan Senen Jakarta dan memenuhi kriteria penelitian.
Rancangan penelitian RCT, dirnana penernpatan subyek sampel dilakukan secara random Jurnlah subyek sampel 82 orang dan setelah mengalami drop out 8,54 %, maka subyek sampel yang secara lengkap mengikuti penelitian 75 orang. Penelitian diselesaikan dalam kurun waktu 3 bulan dari bulan September sampai akhir Nopember 1999. Pengobatan dilakukan pembutaan ganda. Setelah 5 hari pengobatan kesembuhan ditetapkan berdasarkan evaluasi klinik. Guna mengetahui jenis kuman dan sensitivitas kuman terhadap kedua obat, sebelum
pengobatan dilakukan usap tenggorok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengobatan kedua antibiotik tidak berbeda bermakna, berdasarkan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Jenis kuman swab tenggorok terbanyakan terbanyak ditemukan Streptococcus viridans 54,2 %, Branhamella catarrhalis 22,9 % dan Streptococcus B hemoliticus 6,4 %. Hasil uji Chi-square sensitivitas kuman terhadap kedua obat didapatkan berbeda bermakna dengan tingkat kemaknaan 0,05. Sensitivitas kuman amoksisilin 2,28 kali lebi besar dari pada sensitivitas kuman terhadap eritromisin. Adapun hubungan berbagai variabel prediktor, temyata kepatuhan minum obat dan dosis antibiotik mempunyai hubungan bermakna dengan kesembuhan. Kepatuhan minum obat OR= 4,979 (CI 95 % = 1,1182 - 22,1730) dan dosis antibiotik OR= 5,050 (CI 95 o/o= 1,3759-18,5333).

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Amoksisilin, Eritromisin, Tonsilo-Farangitis Akut
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi
Depositing User: K A
Date Deposited: 04 Aug 2025 02:28
Last Modified: 04 Aug 2025 02:28
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4163

Actions (login required)

View Item
View Item