Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Laporan Penelitian Budidaya Boesenbergia Pandurata Roxb. (Temu Kunci)

Dewi, Yuni Kusomo (1999) Laporan Penelitian Budidaya Boesenbergia Pandurata Roxb. (Temu Kunci). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Penelitian Budidaya Boesenbergia Pandurata Roxb (Temu Kunci).pdf] Text
Laporan Penelitian Budidaya Boesenbergia Pandurata Roxb (Temu Kunci).pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Kecenderungan masyarakat untuk menggtmakan obat tradisional dari wak1u ke waktu semakin meningkat, keadaan ini didorong dengan semakin meningkatnya harga-harga obat paten ataupun obat-obatan yang mengandung bahan kimia, sehingga penggunaan obat tradisional merupakan jalan alternatif untuk kembali ke pengobatan tradisional (back to nature).
Boesenbergia pandurata Roxb. (temu kunei) merupakan salah satu tanaman obat yang banyak dimanfaatkan secara luas sebagai obat tradisional, antara lain digunakan untuk obat
memperkuat lambung, bumbu sayur, obat batuk dan juga untuk mengobati sariawan.
Agar tujuan pemanfaatan Boesenbergia pandurata Roxb. (temu kunei) sebagai obat tradisional berdaya guna dan berhasil guna, maka haruslah merniliki kualitas yang jelas dan
baik. Untuk mencapai hal demikian, upaya yang sudah harus dilaksanakan adalah mulai dari pengadaan bahannya (rimpang), yang dimulai dari langkah budidaya.
Untuk itu dilakukan penelitian budidaya Boesenbergia pandurata Roxb. (temu kunci) dengan pengaruh dua faktor, yaitu faktor jarak tanam dan dosis pupuk NPK yang
bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam dan dosis pupuk NPK memperlihatkan perbedaan yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, berat rimpang
basah, berat rimpang kering dan kadar ekstrak total. Tanaman yang tertinggi diperoleh pada perlakuan TlP2 yaitu jarak tanam 30x30 em, dosis pupuk NPK 2,5 g/tanaman, sedangkan
yang terendah T3P4 yaitu jarak tanam 30x50 cm dengan dosis pupuk NPK 7,5 g/tanaman. Demikian juga untuk berat rimpang basah dan berat rimpang kering terbanyak diperoleh
pada perlakuan T1P2 dan terendah pada perlakuan T3P4. Sedangkan untuk kadar ekstrak total adalah yang tertinggi T2Pldengan kadar 26,11% dan terendah T3P3 dengan kadar
21,26%.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Boesenbergia Pandurata Roxb (Temu Kunci)
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi
Depositing User: K A
Date Deposited: 14 Oct 2025 06:32
Last Modified: 14 Oct 2025 06:32
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4153

Actions (login required)

View Item
View Item