Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Laporan Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Pos Obat Desa Di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan Lampung

Sjamsuhidajat, Sri Sugati and Sukasediati, Nani (1995) Laporan Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Pos Obat Desa Di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan Lampung. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Pos Obat Desa Di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan Lampung.pdf]
Preview
Text
Laporan Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Pos Obat Desa Di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan Lampung.pdf

Download (20MB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan studi untuk mengevaluasi Program Pos Obat Desa (POD) setelah Program tersebut dicanangkan oleh Bapak Menteri Kesehatan pada tahun 1991 di Nusa Tenggara Barat. Tujuan studi evaluasi adalah untuk mengetahui dari ketiga daerah tersebut terutama mengenai faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan POD. Studi evaluasi ini hanya dilakukan pada tiga provinsi, yaitu: Nusa Tenggara Barat (Kab. Lombok Barat), Sulawesi Tenggara Kab. Kendari) dan Lampung (Kab. Lampung Selatan). Setiap provinsi diambil 1 (satu) kabupaten dan setiap kabupaten diambil 1 (satu) kecamatan, setiap kecamatan diambil 2 ( dua) desa. Hasil dari evaluasi yang penting adalah terutama untuk membandingkan model POD di Kendari dan model POD di NTB (dan Lampung). Beberapa perbedaan dari kedua model POD tersebut antara lain: 1) Obat yang digunakan: 4 macam obat (Kendari), jenis obat lebih banyak (NTB dan Lampung) , sesuai dengan buku Pedoman Pendirian POD. 2) Jalur distribusi obat khusus sampai ke POD: belum ada. Obat diperoleh dari puskesmas pembina atau beli di apotik di kabupaten dengan resep dokter. 3) Keaktifan kader POD di Kendari cukup baik, karena merangkap kader PKK, Posyandu, KB, POD.
Kader di NTB dan Lampung terlihat masih belum terpadu dengan kader kesehatan lainnya. 4) Dukungan sosial: POD di Kendari terlihat lebih mendapatkan dukungan yang baik dari tokoh masyarakat non-formal dan dari Pemerintah Daerah, jika dibandingkan dengan POD di NTB dan di Lampung. Kesimpulan studi evaluasi ini adalah sebagai berikut. POD di Kendari cukup baik karena tujuannya untuk menurunkan angka kematian penduduk karena penyakit menular. POD disini dapat diperluas untuk mengurangi angka kesakitan penduduk dengan jalan menyediakan berbagai jenis obat yang diperlukan untuk mengobati sendiri penyakit ringan yang diderita. Sebaliknya, POD di NTB dan Lampung dapat ditingkatkan untuk mengurangi angka kematian karena penyakit menular.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Pos Obat Desa
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi
Depositing User: K A
Date Deposited: 13 Jul 2025 21:57
Last Modified: 13 Jul 2025 21:57
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4102

Actions (login required)

View Item
View Item