REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Laporan Penelitian Pendayagunaan Tenaga Farmasi Asisten Apoteker di Indonesia 1993/1994
Jamal, Sarjaini and Syamsuhidayat, Sri Suganti (1994) Laporan Penelitian Pendayagunaan Tenaga Farmasi Asisten Apoteker di Indonesia 1993/1994. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Jakarta. (Unpublished)
Text
Laporan Penelitian Pendayagunaan Tenaga Farmasi Asisten Apoteker di Indonesia.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) | Request a copy |
Abstract
Sebagai kelanjutan dari penelitian tenaga farmasi Apoteker yang dilakukan 1990/1991, Puslibang Farmasi telah melaksanakan pula penelitian pendayagunaan tenaga farmasi Asisten Apoteker pada tahun 1993/1994.
Penelitian ini merupakan suatu studi eksplorasi yang bertujuan mengetahui pelaksanaan peraturan perundang-undangan tenaga kesehatan khusussnya tentang AA, pengetahuan/ketrampilan yang dirasakan masih kurang atau perlu ditambah serta penilaian terhadap keberadaan AA dan Institusi pendidikannya dimasa datang.
Respondennya terdiri dari 253 orang Asisten Apoteker (AA)
yang bekerja di berbagai Pabrik Farmasi,Pedagang Besar Obat (PBF).Apotek,Toko Obat,Rumah Sakit serta Instansi pemerintah dan lain-lain yang terdapat di DKI Jakarta, Bandung, Medan,Surabaya, Yokyakarta ,Semarang dan Ujung Pandang serta 11 Sekolah Menengah Farmasi dan 12 pejabat pengambil keputusan I pelaksana program di 7 kota besar tersebut.
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diisi
melalui kunjungan langsung oleh seorang interviewer.
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa:
Peraturan perundangan-undangan tentang tenaga kesehatan · khususnya yang berkaitan dengan AA (seperti wajib kerja AA) kurang jelas pelaksanaannya karena berbagai hal; Disamping itu juga dinilai peraturan per Undang-undangan yang ada kurang melindungi keberadaan AA sebagai tenaga kesehatan serta kurang dimengerti;
Masih banyak pengetahuan yang dianggap kurang dan perlu diperdalam oleh AA baik dalam rangka pengembangan karir maupun agar tidak mengalami kesulitan bekerja di masyarakat, diantaranya adalah : komputer managemen /administrasi, Bahasa Inggeris dan kehumasan (public relation); Beberapa Kesukaran dirasakan untuk
meningkatkan pengetahuan/ keterampilan sehari -hari adalah: kurangnya informasi, kurangnya pembinaan, pendidikan AA dinilai tanggung serta terbatasnya kesempatan yang ada; Juga diharapkan agar keberadaan AA sebagai tenaga kesehatan I farmasi tetap dipertahankan namun sistem pendidikannya perlu ditingkatkan.
Dalam upaya peningkatan pendayagunaan AA , khususnya dalam rangka sosialisasi peraturan perundang-undangan yang ada dimasa datang, di sasarkan antara lain: Agar peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan AA dapat. disebar luaskan melalui media massa kedokteran/farmasi, atau pada pertemuan-pertemuan khusus yang melibatkan organisasi profesi maupun jajaran Dep. Kesehatan
di daerah masing-masing; Perlu digiatkan kerjasama lintas sektor yang terkait dalam pembinaan AA; Perlu. diperjuangkan agar AA dapat dijadikan tenaga fungsionil serta meningkatkan penempatannya di Puskesmas sebagai tenaga profesional pengelola obat; Institusi pendidikan AA perlu ditingkatkan baik materi kurikulum maupun sistim pendidikannya agar seimbang dengan terjaga
paramedik lain sesuai dengan persaratan peraturan perundang-undangan ·tentang ·tenaga kesehatan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tenaga farmasi; asisten apoteker; Indonesia |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 1-57 Reference Works. General Works |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 15 Feb 2024 03:26 |
Last Modified: | 15 Feb 2024 03:26 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4074 |
Actions (login required)
View Item |