Telah dilakukan studi penyebarluasan dan pemasyarakatan OGB sektor swasta di beberapa kota di jawa dan luar jawa. Studi ini diperlukan mengingat masih belum diketahui situasi pemasyarakatan OGB terutama sektor swasta.
Penelitian ini merupakan survei eksplorasi menggunakan wawancara. Observasi dan pengisian angket pada apotik sebagai unit pelayanan obat swasta, dokter penulis resep praktik swasta dan pengunjung apotik di 6 kota terpilih.
Data yang dikumpulkan berupa pendapat dan pengetahuan para responden (petugas apotek, APA, pengunjung apotek dan dokter), peran serta mereka dalam informasi OGB, materi informasi OGB yang ada diapotik (observasi) dan dibaca/diketahui dan diskusi dengan para APA, dokter penulis resep, pejabat depkes daerah, serta cara penyebarluasan informasi OGB.
Hasil penelitian menunjukkan cara penyebarluasan informasi ini paling banyak sampai kepada masyarakat melalui TV (58-77%), radio (20-35%) dan surat kabar (35%). Informasi tertulis yang ada di apotik lebih banyak adalah padaan OGB (Informasi jenis OGB) dan daftar harga OGB (informasi jenis harga) serta plakat/sticker (informasi perkenalan). Informasi tentang mutu dirasa sangat kurang. Peran serta pemberi informasi OGB cukup baik. Sekitar 87% petugas potek memberikan informasi kepada pengunjung apotek dan 25% memberikan informasi kepada dokter. Hampir 50% pengunjung apotek menganjurkna orang lain menggunkan OGB, hampir 30% APA memnerikan informasi kepada petugas apotek dan sekitar 13% dokter memberikan informasi kepada petugas apotek. Dalam hal pemberian informasi OGB, petugas apotek memiliki posisi strategis yang dapat dibina lebih lanjut. Keikutsertaan masyarakat awam dalam memberikan informasi OGB merupakan indikasi baik bagi suksesnya program ini.