Supardi, Sudibyo and Wijaya, Ellen (1987) Laporan Penelitian Pola Preskripsi Obat Generik Di Apotik 1986/1987. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Jakarta. (Unpublished)
Laporan Penelitian Pola Preskripsi Obat Generik Di Apotik 1986-1987.pdf
Download (13MB) | Preview
Abstract
Untuk mengetahui jenis dan jumlah obat generik dalam resep, pengaruh keahlian dokter terhadap preskripsi obat generik dan pendapat dokter terhadap obat generik telah dilakukan survai deskriptif terhadap resep di apotik dan dokter praktek pada tahun 1986.
Sebaqai sampel diambil secara random 10% apotik di (32 apotik) dan sensus apotik di Banjarmasin (l4 apotik) serta seorang dokter praktek yang lokasinva terdekat dengan setiap apotik. Data apotik dikumpulkan dengan memfotokopi resep-resep tangqal 16 dan 25 Juni 1986, sebagian data dokter dikumpulkan dengan kuesioner dilakukan denqan komputer.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa :
1. Probabilitas untuk mendapatkan obat generik dari satu lembar resep di Jakarta sebesar 0,1635 dan di Banjarmasin sebesar 0,0699.
2. Obat generik di Jakarta persentase terbesar dipreskripsi oleh dokter spesialis kulit/kelamin termasuk dalam kelas terapi susunan saraf dan jenis obatnya adalah luminal. Di Banjarmasin persentase terbesar diprekripsi oleh dokter spesialis bedah, jantung dan dokter gigi termasuk dalam kelas terapi susunan saraf; dan jenis obatnya adalah luminal.
3. Preskripsi obat generik di Jakarta dan Banjarmasin tidak dipengaruhi oleh jenis apotik. Preskripsi obat generik menurut kelas terapi di Jakarta dan Banjarmasin tidak dipengaruhi oleh keahlian dokter.
4. Dokter responden di Jakarta dan Banjarmasin persentase terbesar menyatakan pernah mempreskripsi obat generik. meskipun kadang-kadanq; denqan alasan disesuaikan denqan ekonomi/keadaan pasien dan nama generik lebih populer/mudah diingat; pada praktek pagi dan sore hari; dan jenis obat yang dipreskripsinya termasuk kelas terapi antiinfeksi.
5. Dokter responden di Jakarta dan Banjarmasin sebagian besar berpendapat sebaiknva mempreskripsi obat generik dilakukan pada unit pelayanan medik pemerintah, terutama rumah sakit; dibandingkan dengan obat generik, obat dengan nama dagang lebih mahal dan lebih disukai pasien.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | obat generik |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 07 Jul 2025 08:36 |
Last Modified: | 07 Jul 2025 08:54 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4033 |