Jamal, Sarjaini (1989) Laporan Penelitian Penggunaan Obat Program Bersama IDI-ISFI-PDGI-GF Farmasi Oleh Para Dokter Di DKI Jakarta. Project Report. Pusat Penelitian Farmasi, Jakarta. (Unpublished)
Laporan Penelitian Penggunaan Obat Program Bersama IDI-ISFI-PDGI-GF Farmasi Oleh Para Dokter Di DKI Jakarta.pdf
Download (52MB) | Preview
Abstract
Sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi keluhan masyarat tentang mahalnya harga obat, telah diadalkan program bersama antara· IDI ,ISPI , PDGI ·dan GP Farmasi untuk menyediakan sejumlah obat esensial yang banyak digunakan bagi masyarakat kurang mampu di daerah perkotaan.Terdapat 50 items obat yang disusun dalam satu daftar yang disebut daftar obat program bersama (OOPB) dengan kualitas terjamin dan harga yang terjangkau oleh masyarakat banyak. Obat-obat itu disediakan di apotek-apotek dan dapat dibeli bebas atau menggunakan resen dokter bagi obat -obat keras.
Setelah berjalan beberapa tahun ternyata ·obat-cbat tersebut kurang laku dan sedikit sekali para dokter yang menuliskannya dalam resep. Banyak faktor yang menyebabkan kenapa kurang Suksesnya program DOPB ini di DKI Jakarta. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruhi serta deskripsi penggunaan obat DOPB di DKI Jakarta, telah dilakukan penelitian, penggunaan obat program bersama IDI-ISFI, PDGI dan GF Farmasi Oleh Para Dokter di DKI Jakarta tahun 1989. Data dikumpulkan dengan menanyai 231 orang dokter/dokter gigi yang praktek sore hari di daerah tersebut. Responden dipilih secara acak yang kemudian dibagi secara proporsional sesuai dengan jumlah masing-masing dokter di tiap wilayah DKI Jakarta.
Ternyata sebanyak 58,9% respcnden menjawab pernah menggunakan obat DOPB,yang sering menggunakan sebanyak 3 % dan sisanya tidak pernah menggunakan obat DOPB. Disamping itu para dokter dengan status pegawai negeri, yang bekerja pagi hari di Dep.Kesehatan/unitnya,yang pernah dikirimi blanko resep DOPB, yang pernah mendiskusikannya dengan teman sejawat/orang lain, yang sering baca/dengar tentang DOPB dan yang biasa menuliskan obat dalam resep dengan nama generik serta pernah menawarkan obat DOPB pada pasien adalah kelompok terbanyak menggunakan obat DOPB. Juga melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa dokter umum kebanyakaan tidak ragu dengan khasiat obat DOPB dan termasuk kelompokyang banyak menggunakan obat tersebut.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Obat, IDI, ISFI, PDGI, GF Farmasi |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian Farmasi |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 07 Jul 2025 07:33 |
Last Modified: | 07 Jul 2025 08:52 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4024 |