REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Penelitian Sistem Distribusi Obat Di Daerah Perbatasan Kalimantan 1984-1985

Jamal, Sarjaini and Sianipar, Thomphson and Chalid, G. A. and Supardi, Sudibyo and Herman, Max Joseph (1985) Laporan Penelitian Sistem Distribusi Obat Di Daerah Perbatasan Kalimantan 1984-1985. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Penelitian Sistem Distribusi Obat Di Daerah Perbatasan Kalimantan 1984-1985.pdf] Text
Laporan Penelitian Sistem Distribusi Obat Di Daerah Perbatasan Kalimantan 1984-1985.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Survei ini bertujuan meneliti tentang jumlah dan jenis pelayelan kesehatan di daerah perbatasan, cara pengadaan dan pendistribusian obat di daerah perbatasan serta mengindentifikasi alat transportasi yang dapat dimanfaatkan untuk menjangkau daerah perbatasan.
Untuk mencapai tujuan tersebut telah dilakukan pengumpulan data dan informasi di tingkat Kanwil Departemen Kesehatan, Kabupaten dan 2 Kecamatan di perbatasan Kalimantan Barat - Serawak dan Kaliimantan Timur - Sabah, dengan menggumakan kuesioner yang telah diuji kemampuannya sebagai alat pengumpul data.
Responden adalah Kepala Dinas Kesehatan tingkat I dan II, Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan di daerah penelitian, Kepala Puskesmas/ Balai Pengobatan, Warung/Toko Obat di kecamatan yang diteliti.
Bahwa 3 dari 4 kecamatan yang diteliti telah mempunyai Puskesmas dengan dokter. Kunjungan rata-rata perhari 8-80 orang. Beberapa Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan dan BKIA juga telah didirikan di seluruh kecamatan yang diteliti. Tetapi karena daerah yang luas dan penduduk yang jarang, Pusat Pelayanan Kesehatan yang telah ada tersebut masih sulit dijangkau oleh penduduk yang terpencil.
Pengadaan obat yang ada di Puskesmas dari Dana Inpres, APBD tingkat I dan II disarrping swadaya dan pembelian sendiri. Distribusi obat dilakukan l - 3 kali setahun. Ada l Puskesmas yang pengadaan obatnya tidak mempunyai jadwal tertentu.
Hambatan-hambatan dalam kebutuhan obat adalah jumlah dan jenis obat belun cukup, perencanaan kebutuhan belum baik, pembagian obat di tingkat II tidak berdasarkan pola penyakit dan biaya transportasi yang mahal.
Di sektor swasta Pedagang Keliling sangat berperan dalam rnendistribusikan obat-obatan ke daerah-daerah terpencil di perbatasan,
Transportasi umum yang dapat digunakan untuk mencapai daerah perbatasan adalah kapal/perahu motor untuk daerah sungai dan pantai serta kendaraan bermotor roda 2 atau 4 bagi daerah yang telah mempunyai jalan raya.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: obat, distribusi, farmasi, daerah perbatasan
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi
Depositing User: K A
Date Deposited: 15 Jul 2021 01:56
Last Modified: 15 Jul 2021 01:56
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4012

Actions (login required)

View Item View Item