REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
DINAMIKA PENULARAN MALARIA DI KABUPATEN PANDEGLANG PROPINSI BANTEN (LAPORAN AKHIR PENELITIAN)
Mardiana, Mardiana and Soekirno, M. and Suharjo, Suharjo and Hananto, Miko (2006) DINAMIKA PENULARAN MALARIA DI KABUPATEN PANDEGLANG PROPINSI BANTEN (LAPORAN AKHIR PENELITIAN). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan, Jakarta. (Unpublished)
Text
EKO 578.pdf Restricted to Registered users only Download (32MB) | Request a copy |
Abstract
Kabupaten Pandeglang merupakan daerah dataran rendah, perbukitan dan daerah pantai yang juga sebagai tempat tujuan wisata. Peningkatan kasus malaria di kabupaten tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, tingginya mobilitas penduduk baik dari dalam maupun ke luar kota dan keterbatasan sumber daya tenaga kesehatan dalam menangani malaria. Tujuan penelitian untuk mengetahui dinamika
penularan malaria di daerah penelitian yaitu Kecamatan Labuan dan Kecamatan Sumur. Untuk mengetahui fauna nyamuk Anopheles dilakukan penangkapan di dalam dan luar rumah, serta di sekitar kandang ternak pada malam hari dari pukul 18.00 sampai dengan 06.00 dan penangkapan pagi hari dari pukul 06.00 sampai dengan 08.00 dengan menggunakan alat aspirator. Pengambilan larva dilakukan di tempat yang
diduga sebagai tempat berkembangbiakan nyamuk. Untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) masyarakat setempat dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner terpaduan. Hasil penelitian menyatakan bahwa di Kecamatan Labuan tertangkap 7 spesies nyamuk Anopheles yaitu An. annularis, An. barbirostris, An. indefinitus, An. kochi, An. subpictus, An. tesselatus dan An. vagus.
Habitat yang ditemukan adalah sawah, habitat yang lain adalah sumur gali, kobakan. Sedangkan dari penangkapan di Kecamatan Sumur ditemukan 7 spesies nyamuk Anopheles yaitu An. annularis, An. aconitus, An. barbirostris, An. kochi, An. sundaicus, An. tesselatus dan An. vagus. Habitat yang ditemukan adalah muara sungai yang tertutup sehingga air tergenang, kobakan, bekas galian pasir, sawah dan sumur gali. An. sundaicus dengan kepadatan per orang perjam (MHD) di dalam rumah 0,94 dan kepadatan per orang per jam (MHD) di luar rumah 1,90. Proporsi parous ternyata dari ke dua kecamatan nyamuk An.sundaicus mencapai 0,36 dengan dilatasi 1, dengan perkiraan umur nyamuk An. sundaicus dan 1,96 namun umur tersebut termasuk pendek, dan tidak mungkin dapat menularkan malaria pada saat penelitian berlangsung. Diketahui juga bahwa An. sundaicus aktif menggigit sepanjang malam. Puncak tertingi An.sundaicus menggigit orang yaitu pada pukul 01- 02, aktivitas menggigit di dalam rumah puncak menggigit antara pukul 24.00-01. Nilai kapasita
vektorial An. sundaicus ditemukan sebesar 0,17173. Hasil wawancara pada masyarakat umumnya masih rendah pengetahuannya tentang malaria dan mengharap adanya
penyuluhan tentang malaria. Kurangnya sarana program akan berpengaruh terhadap pelaksanaan seperti tidak jalannya surveilans vaktor, parasit dan migrasi serta belum dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga dengan keadaan tersebut bilamana terjadi peningkatan penularan tidak dapat dikendalikan dengan baik.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | malaria, penularan, Anopheles sp, pengetahuan, sikap, perilaku, manajemen. |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 13 Jul 2021 09:10 |
Last Modified: | 11 Oct 2021 07:22 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3953 |
Actions (login required)
View Item |