REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Laporan Penelitian Tahun 2019 : Evaluasi Program Penanggulangan Kecacingan di Provinsi Kalimantan Selatan
Rahayu, Nita and Suryatinah, Yuniarti and Mellyanie, Gusti and Juhairiyah, Juhairiyah and Annida, Annida and Fahrizal, Deni (2019) Laporan Penelitian Tahun 2019 : Evaluasi Program Penanggulangan Kecacingan di Provinsi Kalimantan Selatan. Project Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tanah Bumbu, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
Text
EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN KECACINGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Pelaksanaan evaluasi pengobatan kecacingan belum pernah dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga tidak ada data prevalensi kecacingan terbaru. Penelitian telah dilakukan pada tahun 2019 di 5 (lima) Kabupaten/Kota dari 13 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis dari cacing usus tersebut adalah nematoda usus yang termasuk golongan Soil Transmitted Helminthes (STH) adalah (Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator americanus, Trichuris trichiura) dan Non STH golongan Nematoda (Enterobius vermicularis), Cestoda (Hymenolepis nana). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pengobatan kecacingan yang telah dilaksanakan dan mendapatkan data terbaru angka prevalensi kecacingan pada anak sekolah di 5 Kab/Kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan menggunakan metode cross sectional. Responden adalah anak sekolah dengan jumlah total sampel 2005 anak sekolah dari 5 Kab/Kota. Hasil pemeriksaan spesimen tinja terkumpul sebanyak 2005 pot tinja didapatkan 21 yang terinfeksi penyakit kecacingan. Infeksi terbanyak yaitu 8 orang (14,29%) cacing E. vermicularis, 5 orang (23,81%) T.trichiura, 3 orang (14,29%) A. Lumbrioides, 2 orang (9,52 %) H. Nana, Hookworm, 2 orang (9,52%), Mix (Enterobius vermicularis dan Trichuris Trichiura) 1 orang (4,76%). Gambaran kasus kecacingan tertinggi di Kabupaten Balangan dengan angka prevalensi (1,60%), disusul oleh Kota Banjarbaru (1,59%), Kabupaten Banjar (1,07%), Kabupaten Tapin (0,69%), dan Kabupaten Tanah Laut (0,45%) positif menderita kecacingan. Hasil pengetahuan, sikap dan perilaku anak sekolah terhadap kecacingan menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna di Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tapin.
Di Kabupaten Balangan pada variabel pengetahuan dan sikap tidak adanya hubungan, sedangkan pada variabel perilaku menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik. Hasil wawancara mendalam terhadap beberapa informan terkait evaluasi pelaksanaan program penanggulangan cacingan dalam hal kebijakan semua kab/kota mengacu pada permenkes PMK No. 15 tahun 2017 yang diturunkan melalui program kecacingan Dinas Kesehatan Provinsi, kabupaten/kota maupun puskesmas sebagai ujung tombak pelaksanaan pengobatan kecacingan. Saran hendaknya tetap meningkatkan penyuluhan terkait dengan kecacingan pada anak sekolah untuk menghindari Infeksi nematoda usus yang penularannya melalui tanah (STH dan non STH).
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kecacingan; eliminasi cacingan; Soil Transmitted Helminths (STH); Ascaris lumbricoides; Ancylostoma duodenale; Necator americanus; Trichuris trichiura; Enterobius vermicularis; Hymenolepis nana; cestoda; nematoda; parasitologi; Kalimantan Selatan |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QX Parasitology > QX 200-451 Helminths. Annelida |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tanah Bumbu |
Depositing User: | Yuyun Yuniarti |
Date Deposited: | 03 Jul 2020 05:05 |
Last Modified: | 03 Jul 2020 05:05 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3864 |
Actions (login required)
View Item |