Laporan Penelitian Pengembangan Pola Kemitraan Dalam Peningkatan Sanitasi Pengelolaan Makanan Di Daerah Obyek Wisata Bali (Tahap I)

Supraptini, Supraptini and Nainggolan, Riris and Musadad, Anwar and Djarismawati, Djarismawati and Irianto, Joko and Irianti, Sri and Suklan, Suklan and Susanto, Moch. and Gotama, Ida Bagus Indra and Lubis, Agustina and Yuniti, Ni Made and Laksmiwati, Ni Made and Sulistiowati, I. A. Oka and Suwitra, I Made (2003) Laporan Penelitian Pengembangan Pola Kemitraan Dalam Peningkatan Sanitasi Pengelolaan Makanan Di Daerah Obyek Wisata Bali (Tahap I). Project Report. Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Jakarta. (Unpublished)

Text 547 Laporan Penelitian Pengembangan Pola Kemitraan Dalam Peningkatan Sanitasi Pengelolaan Makanan di Daerah Obyek Wisata Bali Tahap 1.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian dilakukan di daerah wisata yang paling banyak pengunjungnya yaitu Bali, dan dipilih daerah yang banyak wisatawan menginap yaitu Kabupaten Badung di daerah Nusa Dua dan Kuta, serta Kota Denpasar di daerah Sanur. Dari 400 rumah makan/restoran (RM/Rest) yang tercatat di Dinkes Kab. Badung dan Kota Denpasar dipilih 130 RM/Rest sebagai sampel. Dari RM/Rest terpilih diwawancara seorang penjamah dan seorang penyaji makanan serta pengelola. Untuk uji petik telah dipilih 30 RM/Rest untuk diperiksa sampel makanan, minuman, air bersih, usap tangan penjamah makanan dan usap alat makan untuk diperiksa bakteriologi.

Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti Puslitbang Ekologi Kesehatan dan pelaksanaan dilapangan dibantu oleh tenaga daerah, yaitu dari Dinas Kesehatan Propinsi Bali, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Dinas Kesehatan Kota Denpasar serta Dinas
Pariwisata Propinsi Bali.

Tujuan penelitian adalah meningkatnya sanitasi pengelolaan makanan di daerah obyek wisata, dan terjaganya kualitas makanan yang layak dikonsumsi.

Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan masalah dalam Higiene sanitasi makanan, seperti masih ada sampel minuman yang MPN coli positifwalau di bawah batas maksimum yang diperkenankan, belum semua RM/Rest menyediakan jamban dan ternpat cuci tangan khusus untuk pengunjung.

Dari pemeriksaan 30 sampel sumber air yang digunakan RM/Rest temyata 17 sampel (57%) tidak memenuhi syarat kesehatan karena mengandung coliform melebihi syarat yang diperbolehkan (10/100ml untuk air perusahaan air minum (PAM), dan 50/100ml untuk air sumur). Bahkan diantaranya ada 3 sampel (10%) didapati positif fecal coli.

Hasil dari wawancara diperoleh data baru sedikit responden yang menjawab pernah ikut kursus yang diadakan oleh Dinas Kesehatan (5% pernah, 78% belum pernah), serta sebagian besar responden menganggap perlunya ada pelatihan sebagai bentuk pembinaan
(94%). Pengetahuan pengolah maupun penyaji makanan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan akibat makanan perlu ditingkatkan, serta sebagian besar mereka menjawab tetap bekerja walau sakit.

Dari hasil lokakarya, telah disepakati untuk pengamanan makanan di daerah obyek wisata akan ditingkatkan pembinaan dan pengawasan, yang perlu dikoordinasikan dan ditunjuk focal point nya. Dalam melakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan akan
dilaksanakan melalui "Kemitraan". Pola kemitraan meliputi aspek-aspek: manajemen, permodalan, sumber daya manusia, dan campuran. Sebagai focal point kemitraan, telah disetujui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di masing-masing wilayah, dengan Dinas Kesehatan Propinsi sebagai Koordinator keseluruhan.

Actions (login required)

View Item