REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Dampak Pelatihan Pelaksana Modul Stimulasi Koordinasi Visual Motorik (KVM) terhadap Tingkat Pengetahuan Guru dan Tenaga Kesehatan di Daerah Endemik GAKY
Latifah, Leny (2013) Dampak Pelatihan Pelaksana Modul Stimulasi Koordinasi Visual Motorik (KVM) terhadap Tingkat Pengetahuan Guru dan Tenaga Kesehatan di Daerah Endemik GAKY. Media Gizi Mikro Indonesia, 6 (1).
Full text not available from this repository.Abstract
Risiko gangguan perkembangan kognitif, termasuk hambatan koordinasi visual perseptuai motorik cukup tinggi di daerah endemik GAKI. Hambatan koordinasi visual motorik (KVM) pada anak merupakan faktor risiko timbulnya kesulitan belajar (learning disabilities). Stimulasi koordinasi visual motorik (KVM) yang dilakukan psikolog terbukti meningkatkan kemampuan kognitif anak SD dengan hambatan belajar. Penelitian bertujuan mengembangkan pedoman pelatihan untuk pelaksana stimulasi KVM bagi anak hambatan kognitif di daerah endemik GAKI dan mengukur peningkatan pengetahuan peserta, yaitu guru dan tenaga kesehatan, sesudah pelatihan. Desain penelitian yang digunakan adalah pre experimental dengan rancangan one group pre-post test design. Penelitian dilakukan di kecamatan Srumbung kabupaten Magelang yang merupakan daerah endemik, GAKI. Jumlah sampel sebanyak 58 responden yang terdiri dari 38 guru SO dan 20 tenaga kesehatan Puskesmas Srumbung. Peningkatan pemahaman guru dan tenaga kesehatan diukur dengan kuesioner pengetahuan stimulasi KVM. Hasil penelitian menunjukkan pada pengukuran post intervensi, guru maupun tenaga kesehatan menqalami peningkatan signifikan pada pemahaman materi pelatihan (p=0,000) maupun aspek: pemahaman konsep dasar (p=0,000), prinsip umum penyampaian (p=0,000), serta kemampuan memodifikasi materi stimulasi (p=0,000). Usia (p=0.275), jenis kelamin (0,992), serta masa kerja (p=0.339) tidak berhubungan dengan peningkatan pemahaman guru dan tenaga kesehatan terhadap materi pelatihan. Materi pelatihan bagi pelaksana stimulasi koordinasi visual motorik dapat dipahami dengan baik oleh guru dan tenaga kesehatan. Dengan demikian, intervensi stimulasi KVM dapat dijadikan masukan bagi program penanggulangan gangguan koqnitif terkait dampak GAKI. Perlu kajian lebih lanjut tentang potensi pelaksanaan stimulasi koordinasi visual berbasis sekolah dan Puskesmas.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | HEALTH MANPOWER; KNOWLEDGE; EDUCATION; kekurangan yodium |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > W General Medicine. Health Professions > W 74-80 Medical Economics |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:26 |
Last Modified: | 17 Nov 2017 07:03 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/331 |
Actions (login required)
View Item |