REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sosialisasi dan Peran Keluarqa dalam Sosialisasi pada anak penderita Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) dengan Gangguan Kognitif dan Motorik
Martiyana, Cati (2013) Sosialisasi dan Peran Keluarqa dalam Sosialisasi pada anak penderita Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) dengan Gangguan Kognitif dan Motorik.
Full text not available from this repository.Abstract
Sosialisasi merupakan sebuah proses seumur hidup terkait bagaimana individu mempelajari kebiasaan yang meliputi cara hidup, nilai, dan norma sosial agar dapat berbaur sesuai dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat setempat. Sosialisasi terjadi pada tingkatan yang sederhana hingga kompleks sesuai tuntutan peran individu yang diharapkan masyarakat Anak penderita GAKI dengan gangguan kognitif dan motorik memiliki kemampuan dan perkembangan fisik, sosial, mental dan kognitif yang berbeda dengan anak normal pada umumnya. Ini berdampak pada perbedaan kemampuan dalam melakukan proses sosialisasi. Keluarga dan orang tua memiliki peran penting dalarn mendukung kontinuitas proses sosialisasi anak penderita GAKI. Tujuan rnengetahui gambaran sosialisasi dan peran keluarga dalam proses sosialisasi pada anak penderita GAKI disertai gangguan kognitif dan motorik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi partisipasi terhadap dua subyek anak penderita GAKI dengan gangguan kognitif dan dua subyek dengan gangguan motorik, serta wawancara mendalam terhadap orang tua, tetangga dan guru sekolah subyek untuk menggambarkan sosialisasi subyek dan peran keluarga dalam proses sosialisasi subyek. Pada umumnya terdapat unsur perilaku yang mengarah pada penerapan sosialisasi yang bersifat represif dalam sosialisasi yang diterapkan oleh orang tua dan pengasuh terhadap subyek. Terlihat adanya penggunaan hukuman terhadap kesalahan, komunikasi yang bersifat satu arah dari orang tua terhadap subyek, penekanan sosialisasi pada orang tua masih dominan. Peran keluarga, terutama ibu berpengaruh signifikan dalam sosialisasi subyek. Pada sisi lain, meskipun dengan waktu dan kualitas terbatas, orang tua memiliki kebiasaan rnengajarkan subyek kegiatan pengembangan kemampuan kognitif dan motorik. Orang tua memiliki kebiasaan memberi pujian kepada subyek ketika berperilaku baik serta mulai mengajarkan norma kemasyarakatan sederhana seperti ucapan terima kasih dan nasehat untuk tidak berbuat nakal.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | MOTOR SKILLD DISORDERS; COGNITIVE SCIENCE; SOCIALIZATION; kekurangan yodium |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 200-342 Diseases of Children and Adolescents |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:26 |
Last Modified: | 17 Nov 2017 07:12 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/328 |
Actions (login required)
View Item |