Ayomi, Ivon and Suebu, Melda S and Sandy, Semuel (2016) Situasi Malaria (Angka Kesakitan, Vektor Potensial, Efektifitas Kelambu Lilins) di Provinsi Maluku. Technical Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua, Jayapura.
LAPORAN PENELITIAN MALARIA 2016.pdf
Download (2MB) | Preview
Abstract
Latar belakang:Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap malaria. Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia terutama di
Indonesia Timur termasuk Provinsi Maluku.
Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Maret - Oktober di wilayah kerja Puskesmas Alusi dan Puskesmas Waturu di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), dan Kabupaten
Maluku Barat Daya (MBD) di wilayah Puskesmas Wonreli dan Puskesmas Ilwaki. Desain penelitian potong lintang, dimana dilakukan survey mass blood survey (MBS), konfirmasi vektor malaria dengan deteksi antigen sirkum sporozoit P. falcifarum 210 dan P. vivax 210 menggunakan teknik enzyme linked immunoabsorbent assay /ELISA (hanya dilakukan di Kab MBD), resistensi vektor dengan uji suseptibiliti, efektifitas kelambu dengan uji kromatografi gas dan deteksi mutasi gen knock down resistence (kdr) dengan teknik Polymerase Chain Reactions (PCR) .Analisis data dilakukan secara deskriptif .
Hasil: Hasil penelitian di MTB dan MBD diperoleh beberapa jenis Anopheles sp di antaranya An. flavirostris, An. barbirostris group, An. Farauti dan An.subpictus. An. flavirostris dan An.barbirostris group memiliki tingkat kepadatan spesies cukup tinggi. Aktifitas menggigit Anopheles sp rata-rata pada musim angin timur mulai pukul 18.00 – 19.00 dan pada musim angin barat aktifitas mengigit pada pukul 20.00-23.00, lebih banyak ditemukan di luar rumah.
Hasil MBS diperoleh 1 slide positif Plasmodium vivax di desa Ilwaki. Hasil konfirmasi vektor malaria dengan ELISA diperoleh Anopheles subpictus positif mengandung P. vivax
210 . Hasil bioassay menunjukkan bahwa kelambu dengan masa pemakaian 2 tahun dengan rata-rata pencucian 2-3 kali masih memenuhi standart keefektifan minimal kelambu oleh WHO. Uji kerentanan untuk An barbirostris group,an flavirostris dan An. subpictus dengan mengunakan insektisida permetrin dan deltametrin dimana hasilnya dapat membunuh > 98% hal ini berarti nyamuk tersebut masih rentan terhadap insektisida permetrin dan deltametrin.
Data tersebut didukung oleh data molekuler yang menunjukkan tidak adanya mutasi pada titik V1010 dan L1014.
Kesimpulan: Nyamuk Anopheles subpictus merupakan vektor potensial malaria di Kabupaten Maluku Barat Daya, Hasil uji resistensi menunjukkan bahwa insektisida golongan permetrin dan deltametrin masih susceptibel/rentan terhadap nyamuk Anopheles spp.
Kata Kunci: Malaria,resistensi, kelambu, Maluku
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | malaria |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua |
Depositing User: | Arga Yudhistira |
Date Deposited: | 28 May 2025 04:25 |
Last Modified: | 28 May 2025 04:25 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3180 |