REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Akhir Penelitian Risbinkes : Pelaksanaan Pemberian Obat Massal Pencegah Filariasis dan Permasalahannya di Desa Mbilur Pangadu Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2014

Lobo, Varry and Karniawan Bulu, Anderias and Noshirma, Monika (2015) Laporan Akhir Penelitian Risbinkes : Pelaksanaan Pemberian Obat Massal Pencegah Filariasis dan Permasalahannya di Desa Mbilur Pangadu Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2014. Project Report. Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Waikabubak, Waikabubak.

[thumbnail of cover - daftar isi lobo 2015.pdf]
Preview
Text
cover - daftar isi lobo 2015.pdf

Download (189kB) | Preview
[thumbnail of PENDAHULUAN -Pembahasan lobo 2015.pdf] Text
PENDAHULUAN -Pembahasan lobo 2015.pdf
Restricted to Registered users only

Download (409kB)

Abstract

Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing Wucheraria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori yang hidup dan merusak saluran getah bening sehingga menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan lengan. Penanganan filariasis di Indonesia dilakukan program eliminasi filariasis dengan dua strategi utama, pertama memutuskan rantai penularan dengan pengobatan massal di daerah endemis kedua penatalaksanaan kasus klinis filariasis. Tujuan :menilai pelaksanaan pemberian obat massal pencegah filariasis dan permasalahannya di Desa Mbilur Pangadu Kabupaten Sumba Tengah tahun 2014. Metode :jenis penelitian adalah kuantitatif deskriptif. Sampel adalah seluruh penduduk di Desa Mbilur Pangadu berumur ≥13 tahun yang menjadi sasaran pengobatan massal yaitu 394 orang. Hasil : responden lebih banyak tidak menerima obat pada kelompok umur dewasa (59,6%), jenis kelamin laki-laki (64,7%), pengetahuan tentang filariasis kurang (85,8%) dan jarak pos pengobatan sulit dijangkau (65,4%). Tingkat pendidikan rendah maupun tinggi sama banyaknya tidak menerima obat. Sebagian besar sikap responden adalah baik namun banyak yang tidak menerima obat (57,4%). Petugas kesehatan yang berperan aktif hampir seluruh responden menerima obat (94,6%). Responden lebih banyak meminum obat filariasis pada pendistribusian obat selain rumah ke rumah (95,6%) dan yang pernah mengalami efek samping pengobatan (93,2%). Kesimpulan :pelaksanaan POMP filariasis tidak sesuai dengan pedoman pengobatan massal.

Keyword : pelaksanaan, pengobatan massal, filariasis

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: PHARMACEUTICAL PREPARATIONS; FILARIASIS - prevention & control
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Waikabubak
Depositing User: Arga Yudhistira
Date Deposited: 27 Sep 2019 03:08
Last Modified: 27 Sep 2019 03:08
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3169

Actions (login required)

View Item View Item