Arisanti, Yuli and Hutapea, Hotma M. L (2016) Karakterisasi Gen Arp Treponema Pallidum Subspesies Pertenue Dan Faktor Risiko Frambusia Di Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi. Technical Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua, Jayapura.
Laporan_risbinkes_amaris_fix yuli arisanti 2016.pdf
Download (1MB) | Preview
Abstract
Penyakit frambusia telah menjadi perhatian dunia sejak tahun 1950 hingga 1960, namun belum tersedianya data secara lengkap mengenai jumlah kasus dikarenakan frambusia tergolong penyakit yang terabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakterisasi gen arp t.p pertenue, mendapatkan data tentang faktor risiko terkait frambusia, distribusi strain t.p pertenue dan data status serologi frambusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah pemeriksaan laboratorium standar yang digunakan dalam penelitian ini berupa uji Treponema pallidum haemagglutination (TPHA). Metode penelitian berupa deskriptif dengan desain cross sectional. Hasil yang didapatkan amplifikasi DNA dengan PCR menunjukkan ada pita namun ketika dilakukan sequence tidak ditemukan similaritas pada saat BLAST. Sehingga PCR tidak dapat dikonfirmasi. Penelitian belum dapat mengakarateristik gen arp. Didapat data serologi dengan serologi positif seluruhnya sejumlah 111 responden dan negatif sejumlah 211. Berdasarkan hasil yang didapat disimpulkan bahwa pemriksaan PCR dan sequence belum bisa mengkonfirmasi penyebab frambusia pada penelitian ini. Penelitian ini mendapatkan faktor risiko frambusia seperti jenis kelamin laki – laki dua kali lebih berpotensi terkena frambusia, usia muda lima kali lebih berpotensi pada kejadian frambusia, riwayat pernah mengalami frambusia juga memiliki potensi empat kali lebih besar untuk relaps serta perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang berpontesi delapan belas kali lebi besar terhadap kejadian frambusia, dengan uraian: Mandi jarang/tanpa menggunakan sabun berpotensi 3,3 kali lebih besar menjadi frambusia dengan 95% CI (1,7;6,6), kebiasaan pakai handuk bergantian 19 kali lebih besar potensinya dengan 95%CI (5,7;62,9), kebiasaan jarang/tidak pakai sandal 2,2 kali lebih besar potensinya dengan 95%CI (1,1;4,3).
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | community health centers, risk factors, yaws |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 1-106 Reference Works. General Works |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua |
Depositing User: | Arga Yudhistira |
Date Deposited: | 28 May 2025 04:14 |
Last Modified: | 28 May 2025 04:14 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3158 |