Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara keragaman makanan dengan status gizi remaja putri di Kecamatan Bogor Tengah.
Desain: Studi cross sectional pada 236 remaja putri usia 15-18 tahun. Keragaman makanan (DDS) dan kecukupan zat gizi diperoleh melalui recall 24 jam two non-consecutive days. Status gizi remaja putri dinyatakan dalam Indeks Massa Tubuh menurut Umur. DDS yang digunakan merujuk pada 22 kelompok makanan dengan konsumsi minimal 15 gram. Chi-square test digunakan untuk melihat hubungan antara DDS dengan status gizi remaja putri. Untuk melihat faktor yang dapat mengganggu hubungan antara DDS dengan status gizi remaja putri maka akan dilakukan analisis multiple logistic regression.
Hasil: Proporsi remaja putri gemuk dan kurus berturut-turut sebesar 12.3% dan 4.2%. Remaja putri mengonsumsi 6 kelompok makanan dalam diet mereka. Konsumsi energi sekitar 1.100 kkal per hari dan sebagian besar remaja putri mempunyai kecukupan energi dan zat gizi kurang dari yang dianjurkan. Tidak ada hubungan bermakna antara keragaman makanan dengan status gizi remaja putri, namun terdapat korelasi antara keragaman makanan dengan semua zat gizi makro dan mikro. Kecukupan energi, aktivitas fisik, dan status sosial ekonomi merupakan faktor pengganggu hubungan antara keramanan makanan dengan status gizi remaja putri.
Kesimpulan: Remaja putri mengonsumsi makanan dan keragaman makanan yang rendah dalam diet mereka sehingga perlu penyuluhan atau pendidikan gizi mengenai konsumsi makanan sehat dan beragam bagi remaja putri.
Kata kunci: keragaman makanan, remaja putri, status gizi