Ristiyanto, Ristiyanto (2017) Riset Khusus Vektora Provinsi DI Yogyakarta. Technical Report. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Salatiga.
LAPORAN DIY.pdf
Download (4MB) | Preview
Abstract
ABSTRAK :
Penyakit tular vektor, zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (EID) cukup tinggi di Indonesia. Bcberapa penyakit tular vektor antara lain demam berdarah dengue, chikungunya, filariasis dan Japanese encepalities, Sedangkan beberapa penyakit yang ditularkan oleh reservoar antara lain leptospirosis, hantavirus, scrub thypus, murine thypus, spotted fever group rickettsiae, pes, schistosomiasis.
Bcrdasarkan basil survei nyamuk ditemukan empat Genus nyamuk yang dominan yaitu Anopheles, Aedes, Culex dan Armigeres. Spesies Anopheles yang ditemukan di Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul adalah An. barbirostris, An. kochi dan An. vagus. Aedes yang dominan di temukan adalah Ac. albopictus, Ac. poicilius, dan Ac. vexan. Pada kelompok genus Culex yang ditemukan di semua kabupaten antara lain Cx. bitaeniorhynchus, Cx. fuscocephalus, Cx. hutchinsoni, Cx. quinquefasciatus, Cx. sitiens, Cx. tritaeniorhynchus dan Cx. vishnui. Genus Armigeres yang dominan ditemukan adalah Ar. kesseli, Ar. malayi, dan Ar. subalbatus. Genus Mansonia yang dominan ditemukan adalah Mansonia uniformis.Berdasarkan basil deteksi patogen malaria hanya ditemukan pada An. vagus di Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul. Sedangkan virus chikungunya terdeteksi pada Ac. aegypti di Kabupaten Bantul. Hasil survei di daerah endemis DBD di masing-masing kabupaten memililci nilai AB—I 95% sehingga daerah tersebut berpotensi terjadi penularan DBD maupun chikungunya.
Basil koleksi tikus di Kab Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul DIY didominasi oleh R. tanezumi ditemukan di ekosistem dekat pemukiman. R. tiomanicus adalah spesies paling dominan yang ditemui di ekosistem jauh pemukiman. Ekosistem yang paling tinggi tingkat keragamannya adalah HDP dan PDP. Maxomys surifer adalah spesics yang hanya ditemukan di Kabupaten Kulon Progo, yaitu di ekosistem PDP. Basil pemeriksaan patogen di Kabupaten Kulon Progo R. tanezumi positif terdeteksi leptospira. Sedangkan Hantavirus positif terdetcksi pada R. tanezumi, R. tiomanicus, Mus caroli dan Bandicota indica. Di Kabupaten Bantul leptospira terdeteksi positif pada R. tanezumi, R. norvegicus, dan R. tiomanicus. Hantavirus terdeteksi pada R. tanezumi, R. norvegicus,dan Bandicota indica. Di Gunung Kidul Leptospirosis dan hantavirus positif terdeteksi pada Rattus tanezumi, dan Rattus argentiventer. Basil koleksi kelelawar di Kabupaten Kulon Progo terdiri atas 8 genus dan 19 spesies. Spesies dari Subordo Microchiroptera yang paling banyak ditemui dibandingkan dua Kabupaten lain adalah Scotophilus cf kuhlii, yang ditemukan di ekosistem PDP. Koleksi kelelawar di Kabupaten Bantul diperoleh 10 genus dan 23 spesies, sedangkan Hipposideros larvatus merupakan spesies dominan dari Subordo Megachiroptera (10,5%). Hasil koleksi kelelawar di Kabupaten Gunung Kidul terdiri atas 9 genus dan 21 spesics. Spesics dari Subordo Microchiroptera paling dominan dan tidak ditemui di dua Kabupaten lainnya adalah Rhinolopus craeghi. Hasil pemeriksaan pathogen lyssavirus dart nipah virus pada kelelawar terkoleksi di Provinsi DIY menunjukkan hasil negatif pada semua sampel.
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rikhus Vektora; Demam Berdarah Dengue; malaria; chikungunya; Japanesse encephalitis; filariasis; leptospirosis; hantavirus. lyssavirus. |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 108-245 Preventive Medicine |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga |
Depositing User: | Arga Yudhistira |
Date Deposited: | 28 May 2025 03:44 |
Last Modified: | 28 May 2025 03:53 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3112 |