Ristiyanto, Ristiyanto (2017) Riset Khusus Vektora Provinsi Papua Barat. Technical Report. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Salatiga.
![LAPORAN PABAR.pdf [thumbnail of LAPORAN PABAR.pdf]](https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/style/images/fileicons/text.png)
LAPORAN PABAR.pdf
Download (6MB)
Abstract
ABSTRAK :
Rikhus Vektora dilaksanakan secara bertahap di seluruh provinsi untuk melakukan pemutakhiran data vektor dan reservoir penyakit yang disebabkan nyamuk, tikus serta kelelawar sebagai dasar pengendalian penyakit tular vektor dan zoonosis di Indonesia. Riset dilakukan secara observasional deshiptif menggunakan rancangan studi potong lintang. Koleksi sampel dilaksanakan di 3 kabupaten per provinsi, pada 3 ekosistem yang berbeda, yaitu hutan (H), non hutan (NH) dan pantai (P), baik di dekat pemukiman (DP) dan jauh dani pemukiman (JP). Sampel diidentifikasi dan diuji di laboratorium untuk konfinuasi spesies dan agen penyakit. Pemeriksaan laboratorium pada sampel nyamuk secara PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk DBD, malaria, chikungunya, JE dan filariasis. Sementara pada sampel tikus dilakukan uji leptospirosis secara PCR dan uji hantavirus secara ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) Pada kelelawar dilakukan uji JEV dan Lyssa virus secara PCR. Rikhus Vektora Provinsi Papua Barat dilaksanakan di Kabupaten Fak Fak, Kabupaten Manokwari, dan Kabupaten Raja Ampat. Total koleksi nyamuk diperoleh terdiri dari 10 genus dan 80 spesies. Total koleksi tikus diperoleh 3 genus dan 13 spesies. Total koleksi kelelawar terdiri dari 16 genus dan 35 spesies. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan terdapat nyamuk positif virus Malaria dan Filaria di Kabupaten Manokwari dan Raja Ampat. Uji leptospirosis terhadap sampel tikus di Provinsi Papua Barat diperiksa menunjukkan hasil positif secara uji PCR di tiga kabupaten. Uji Hantavirus pada sampel tikus di Provinsi Papua Barat menunjukkan hasil positif secara ELISA di tiga kabupaten. Uji JEV terhadap sampel kelelawar menunjukkan hasil positif di Kabupaten Manokwari. Uji Lyssa virus pada sampel kelelawar menunjukkan hasil positif di Kabupaten Manokwari. Data kasus penyakit tular vektor pada tiga kabupaten terpilih tahun 2015 — 2016 meliputi malaria, dan DBD Sedangkan data kasus penyakit tular reservoir tidak ada laporan kasus. Sedangkan Leptospirosis dan infeksi Hantavirus tidak ada laporan kasus di semua fasyankes di lokasi riset. Hasil uji laboratorium pada sampel nyamuk, tikus dan kelelawar dibandingkan data kasus yang tercatat di fasyankes menunjukkan terdapat risiko cukup tinggi terjadinya zoonosis yang belum terlaporkan pada fasyankes di wilayah riset.
Kata kunci: Rikhus Vektora, Demam Berdarah Dengue, malaria, chikungunya, Japanese ence phalities, filariasis, leptospirosis, hantavirus, Lyssa virus.
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rikhus Vektora; Demam Berdarah Dengue; malaria; chikungunya; Japanese encephalities; filariasis; leptospirosis; Hantavirus; Lyssavirus. |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 108-245 Preventive Medicine |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga |
Depositing User: | Arga Yudhistira |
Date Deposited: | 28 May 2025 03:44 |
Last Modified: | 28 May 2025 03:56 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3111 |