REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Analisis Mutasi Terkait Resistensi Rifampisin pada Gen rpoB Mycobacterium leprae di Kota Jayapura (Laporan Risbinkes)
Maladan, Yustinus and Tanjung, Ratna and Cahyani, Vatim Dwi (2017) Analisis Mutasi Terkait Resistensi Rifampisin pada Gen rpoB Mycobacterium leprae di Kota Jayapura (Laporan Risbinkes). Project Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua, Papua.
Text
Analisis Mutasi Terkait Resistensi Rifampisin pada Gen rpoB Mycobacterium leprae di Kota Jayapura.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Lepra masih menjadi masalah kesehatan di Papua terutama di Kota Jayapura. Banyaknya kasus relaps dan default juga menjadi tantangan dalam eliminasi lepra di Jayapura. Kasus relaps dan riwayat default pada beberapa penelitian berkaitan dengan resistensi terhadap multi drug treatment (MDT). Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi keberadaan mutasi pada gen rpoB serta melihat faktor risiko yang dapat menyebabkan resistensi terhadap rifampisin. Sampel diperoleh dari pasien yang terdiagnosis lepra dengan kriteria pasien relaps, default dan pasien yang terus bergejala setelah terapi MDT sebanyak 34 sampel. Sampel diambil dalam bentuk insisi kulit (skin silt) daun telinga. DNA diekstraksi dengan mengunakan kit Qiagen. DNA M. leprae yang diperoleh diamplifikasi dengan metode PCR dan dilanjutkan dengan sekuensing. Deteksi mutasi dilakukan dengan proses BLAST di gene bank. Hasil BLAST menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya mutasi pada gen rpoB yang dapat menyebabkan resistensi terhadap rifampisin. Berdasarkan hasil penelitian ini juga diketahui bahwa status gizi pasien berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagian besar adalah normal dan tidak berhubungan dengan resistensi rifampisin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gen rpoB M. leprae asal Jayapura tidak mengandung mutasi yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi terhadap rifampisin. Untuk itu, perlu melakukan deteksi mutasi pada gen lain yang dapat menyebabkan resistensi pada obat dapson dan klofazimin (lampren) yang juga merupakan komponen MDT dalam pengobatan lepra. Selain itu, diharapkan pasien lepra dapat minum obat secara teratur dengan pendampingan yang intensif dari petugas kesehatan maupun keluarga.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lepra, gen rpoB, Mycobacterium leprae, rifampisin |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 195-425 Infection. Bacterial Infections |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua |
Depositing User: | Emi Suparwati |
Date Deposited: | 29 Mar 2018 07:35 |
Last Modified: | 23 Sep 2019 11:42 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3097 |
Actions (login required)
View Item |