REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pengembangan Bahan Baku Obat Silymarin dari Tanaman Obat Silybum marianum L. Gaertn (Tahap I) (Laporan Penelitian)
Sudrajat, Heru and Supriyanti, Nita and Widiyastuti, Yuli (2017) Pengembangan Bahan Baku Obat Silymarin dari Tanaman Obat Silybum marianum L. Gaertn (Tahap I) (Laporan Penelitian). Project Report. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Tawangmangu.
Text
Pengembangan Bahan Baku Obat Silymarin dari Tanaman Obat Silybum marianum L. Gaertn (Tahap I).pdf Restricted to Registered users only Download (707kB) |
Abstract
Silybum marianum L. Gaertn telah digunakan sebagai tanaman obat sejak satu abad yang lalu di Eropa. Komponen aktif dan i tanaman ini adalah silymarin, suatu flayonoid yang merupakan gabungan dan i paling sedikit tiga flayonolignan, yaitu silybin, silichristin dan silydianin. Silymarin di Indonesia telah tersedia dalam kemasan kapsul, sebagai salah saw penyusun komposisi obat yang diindikasikan untuk gangguan fungsi hail, seperti sirosis dan hepatitis. Sampai saat ini ektrak silymarin belum dapat dihasilkan di Indonesia disebabkan belum tersedianya bahan baku silymarin yaitu biji Silybum marinum L. Gaertn. Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional telah berhasil membudidayakan tanaman Silybum marianum L. Gaertn di lahan produksi pada ketinggian 1700 m dpi. Hal ini merupakan peluang untuk dikembangkannya produksi silymarin di Indonesia menuju kemandirian bahan baku obat. Peluang pengembangan dapat dikembangkan mulai dan i sistem penyediaan bahan baku (biji Silybum marianum L. Gaertn) hingga produksi ekstrak silymarin dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat dalam negeri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi optimum produksi silymarin pada tahap budidaya tanaman Sylihum marianum L. Gaertn dan ekstraksi untuk menghasilkan sylimarin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dilaboratorium dan dilapangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL ) dengan menggunakan tiga faktor perlakuan. . Faktor pertama yaitu jarak tanam yang terdiri dani 3 taraf yaitu, jarak tanam jarak 140 x 70 cm, jarak tanam 140 x 100 cm dan jarak tanam 140 x 140 cm. Faktor kedua dosis pupuk Gandasil B yang terdiri dan i 3 taraf yaitu dosis 6 mg/1, dosis 4 mg/1 dan dosis 2 mg/l. Faktor ketiga periode penanaman yang ditanam dengan 3 periode tanam yaitu pada bulan Februari, Mel dan Agustus. Hash l penelitian men unjukkan bahwa penanaman Silybum mananum L. Gaertn pada jarak tanam 140 x 140 cm dengan pupuk Gandasil B 2 mg/1 di Tlogodlingo (1700 m dpi) yang ditanam pada bulan Mel diperoleh basil terbaik yaitu rata-rata kadar silymarin 1,52+0,07%, kadar ekstrak total 0,33+0,01, tinggi tanaman 145,98+4,99 cm, panjang daun 52,16+1,17 g, jumlah cabang 11,33+1,84, diameter batang 4,29+0,78 cm, berat basah than 83,78+8,35 g, berat basah batang 0,36+0,08 kg, jumlah tongkol bunga 53,20+4,07, berat basah ton gkol bunga 5,56+1,70 kg, berat basah biji 186,11+28,36 g, berat kering
biji 177,78+28,36 g dan berat basah 1000 biji 23,9+0,59 g.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bahan baku obat; Silymarin; Sylibum marianum L. Gaertn. |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu |
Depositing User: | Emi Suparwati |
Date Deposited: | 28 Mar 2018 10:19 |
Last Modified: | 23 Sep 2019 11:33 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3061 |
Actions (login required)
View Item |