REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Potensi Neuroproteksi Sel Punca Mesenkim Jelli Wharton (SPM-WJ) dan Stemcell from Human Exfoliated Deciduous (SHED) pada Kerusakan Neuron Akibat Induksi Glutamat.
Rif’ati, Lutfah and Susilarini, Ni Ketut and Nikmah, Uly Alfi and Zainuri, Masagus and Dany, Frans (2015) Potensi Neuroproteksi Sel Punca Mesenkim Jelli Wharton (SPM-WJ) dan Stemcell from Human Exfoliated Deciduous (SHED) pada Kerusakan Neuron Akibat Induksi Glutamat. Technical Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Text
laporan final rev 4.doc Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
COVER. 29 FEB rev 5. risqa.docx Download (10MB) |
Abstract
Kematian sel saraf adalah masalah utama dalam berbagai penyakit saraf, seperti stroke, epilepsi, Alzheimer, Parkinson, sklerosismultipel, Huntington, dan penyakit saraf lainnya. Hal ini terjadi akibat apoptosis pada sel neuron yang dipicu oleh aktivitas reseptor glutamat yang berlebihan dan kekurangan faktor neurotropik. Faktor neurotropik berperan dalam proses survival sel neuron, sehingga penurunan kadar faktor neurotropikmenginisiasi apoptosis selsaraf. Rendahnya potensi regenerasi sistem saraf pusat memberikan tantangan dalam pengembangan strategi terapi baru berbasis sel punca.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi neuroproteksi sel punca mesenkim dari Wharton’s Jelly (SPM-WJ) dan stemcell from human exfoliated deciduous (SHED) pada kerusakan neuron akibat induksi glutamat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Stem Cell Pusat Biomedisdan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbang Kesehatan, sedangkan pengambilan sampel dilakukan di RSIA Bunda IRSI dann FKG UI. Pada penelitian ini isolasi SPM-WJ dan SHED dilakukan dengan metode eksplan, sedangkan isolasi sel punca neuron (neuron progenitor cell/NPC) dilakukan secara enzimatik menggunakan enzim papain serta shorting untuk mendapatkan NPC dengan kemurnian yang tinggi. Induksi glutamat dilakukan pada NPC untuk menstimulasi terjadinya apoptosis, kemudian dilakukan kultur bersama (co-culture) dengan SPM-WJ dan SHED untuk mengetahui tingkat neuroproteksi kedua sel punca tersebut. Tingkat neuroproteksi dilakukan dengan melakukan pemeriksaan viabilitas, GABA, GABRA dan NMDAR pasca co-culture.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa viabilitas paska induksi glutamat menunjukkan terjadinya apoptosis serta terjadi peningkatan viabilitas paska co-culture. Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sel punca SHED mampu mensekresikan neurotropik sehingga mampu memproteksi neuron dari kerusakan (apoptosis) akibat induksi glutamat dibandingkan SPM-WJ.
Kata kunci : SPM-WJ, SHED, glutamat, apoptosis, neuroproteksi
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sel punca, mesenchymal stromal cells, wharton jelly, induksi glutamat |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QZ Pathology > QZ 200-380 Neoplasms. Cysts |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Biomedis Teknologi Dasar Kesehatan |
Depositing User: | Staf Litbangkes |
Date Deposited: | 21 Feb 2023 04:47 |
Last Modified: | 21 Feb 2023 04:47 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2987 |
Actions (login required)
View Item |