Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KEMANDULAN NYAMUK CULEX QUINQUEFASCIATUS SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR FILARIASIS DI KOTA PEKALONGAN

Sunaryo, Sunaryo and Rahayu, Ali and Raharjo, Jarohman and Wahyudi, Bondan Fajar and Lestari, Eva (2016) PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KEMANDULAN NYAMUK CULEX QUINQUEFASCIATUS SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR FILARIASIS DI KOTA PEKALONGAN. [Experiment] (Submitted)

[thumbnail of 435 LIT_PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KEMANDULAN.pdf]
Preview
Text
435 LIT_PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KEMANDULAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan infeksi cacing filarial dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina. Upaya pengendalian filariasis masih terbatas pada pengobatan penderita dan mencegah infeksi sekunder, sedangkan pengendalian terhadap nyamuknya belum optimal. Teknik Serangga Mandul (TSM) merupakan cara pengendalian vektor yang ramah lingkungan, efektif, dan potensial.
Metode: Desain penelitian adalah quasi eksperimental dengan rancangan pre postest control group design. Lokasi penelitian di Kelurahan Padukuhan Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Teknik Serangga Mandul dilakukan dengan melakukan iradiasi terhadap nyamuk jantan di laboratorium (BATAN) dengan dosis (0 Gy, 60 Gy, 65 Gy, 70 Gy, 75 Gy dan 80 Gy). Nyamuk jantan yang terpapar iradiasi dilakukan pengujian kemandulan, daya tahan hidup. daya saing kawin dan jarak terbang.
Hasil: Nyamuk jantan Culex quinquefasciatus yang berasal dari Laboratorium Entomologi Balai Litbang P2B2 Banjamegara pasca iradiasi dosis 60 Gy, 65 Gy, 70 Gy, 75 Gy dan 80 Gy diperoleh angka sterilitas tinggi yaitu antara 95,35 % sampai 98,53 % yang artinya peluang untuk berkembang biak hanya 1,5 % sd 4,5 %. Umur nyamuk pasca iradiasi tanpa dikawinkan rata-rata mencapai 35 hari, daya saing kawin skala laboratorium hampir mendekati normal (0,7-0,8), daya saing kawin skala semi lapangan lebih rendah dibanding nyamuk normal (0,04-0,2), jarak terbang nyamuk hanya tertangkap pada radius 100 m. Kesimpulan:
Pemanfaatan radiasi sinar gamma untuk memandulkan Culex quinquefasciatus efektif pada dosis 70 Gy dan bisa dilakukan dengan untuk intervensi pengendalian Culex quinquefasciatus pada lingkup yang terbatas.

Kata kunci: Filariasis, TSM, Culex quinquefasciatus, Kota Pekalongan
ix

Item Type: Experiment
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Banjarnegara
Depositing User: Staf Litbangkes
Date Deposited: 28 May 2025 03:41
Last Modified: 28 May 2025 03:41
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2972

Actions (login required)

View Item
View Item