REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PENGEMBANGAN MODEL 'EVIDENCE BASED QUALITY ASSURANCE' PELAYANAN JASA KESEHATAN RUMAH SAKIT DALAM RANGKA ANTISIPASI SEBAGAI PERJAN (PERUSAHAAN JAWATAN) TAHAP I

Ristrini and Suwandono, Agus and Budiarto, Wasis and Soemartono (2000) PENGEMBANGAN MODEL 'EVIDENCE BASED QUALITY ASSURANCE' PELAYANAN JASA KESEHATAN RUMAH SAKIT DALAM RANGKA ANTISIPASI SEBAGAI PERJAN (PERUSAHAAN JAWATAN) TAHAP I. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Dari beberapa bahasan tersebut dapatlah disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Penyelenggaraan GKM di RS dewasa ini tinggal 10% yang disebabkan oleh kendala internal gugus yaitu waktu tatap muka, merupakan tambahan beban, dirasakan kurang manfaatnya bagi penyelenggara pelayanan kesehatan, serta aspek eksternal yaitu tidak adanya umpan balik (feedback), kurangnya komitmen manajemen dan tidak adanya dana untuk mengimplementasikan standar yang telah dihasilkan oleh GKM. Disamping itu juga tidak adanya reward bagi yang telah berhasil melaksanakannya. Hal tersebut terkesan hanya merupakan kegiatan seremonial dan tidak 'buil in' dalam penyelengggaraan pelayanan di RS. b. Model EBQA (Evidence Based Quality Assurance Programme) merupakan perpaduan antara sistem saran (suggestion system) yang berorientasi pada kegiatan individu dan merupakan pendorong moral karyawan untuk menjadi 'karyawan yang berfikir' dengan Gugus Kendali Mutu (Quality control Cigle) yang lebih berorientasi pada kelompok kecil, dapat diterapkan di rumah sakit dalam rangka peningkatan mutu pelayanannya. Model tersebut diterapkan dalam rangka antisipasi terhadap kurang berhasilnya penerapan GKM di RS dengan meminimalkan kendala dalam penyelenggaraan GKM. c. Faktor penghambat penyelenggaraan GKM di RS yang paling dominan adalah sumber daya pendukung untuk penyelenggaraannya, di samping peserta kurang merasakan manfaatnya sehingga dirasakan sebagai beban, waktu pelayanan dan penyelesaian administrasi yang semakin berkurang karena kegiatan GKM. Penerapan EBQA Programme membutuhkan komitmen manajemen, partisipasi aktif pesertal karyawan, reward bagi yang telah memberikan saran perbaikan pelayanan. Dilain pihak, manajemen mengupayakan alokasi sumber daya (dana) untuk implementasi kebijakan (standar) yang telah dihasilkan sebagai komitmen manajemen melaksanakan upaya perbaikan mutu pelayanannya. d. Manajemen mutu menurut persepsi karyawan cukup baik (skor 2,76 > 1,5) dengan efektivitas yang cukup (68%) yang didukung oleh ketrampilan peserta (skor 2,05 > 1,5). Variabel manajemen mutu memberikan pengaruh positif dan signifikan (p < 0,05) terhadap kualitas pelayanan RS adalah manajemen kepuasan pasien. Yang mempengaruhi bukti fisik (tangible) adalah ketersediaan informasi dan analisis, sedangkan kehandalan (reliability) dipengaruhi oleh pemanfaatan SDM, jaminan mutu serta manajemen kepuasan pasien. Daya tanggap (responsiveness) dipengaruhi oleh perencanaan strategis dan manajemen kepuasan pasien. Jaminan (assurance) dipengaruhi oleh jaminan mutu dan manajemen kepuasan pasien, sedangkan empati dipengaruhi oleh kesetersediaan informasi dan analisis. e. Kualitas pelayanan RS dipersepsikan oleh pasien sudah cukup baik (skor 2,32 >1,5) dan tingkat kepuasan pasien juga cukup tinggi (skor 2,39>1,5). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien sangat signifikan (p=0,0000) khususnya untuk dimensi bukti fisik, kehandalan dan jaminan. Variabel empati tidak berpengaruh terhadap variabel kepuasan pasien. Variabel kehandatan berpengaruh positif terhadap semua variabel kepuasan pasien yang meliputi hasil pelayanan, komunikasi, perhatian, kemampuan, kondisi fisik serta citra dan reputasi RS. Bukti fisik mempunyai pengaruh terhadap semua dimensi kepuasan pasien kecuali kemampuan sedangkan jaminan juga berpengaruh terhadap semua variabel kepuasan pasien kecuali citra dan reputasi.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: evidence based quality assurance, perjan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > W General Medicine. Health Professions > W 84-85.5 Health Services. Patients and Patient Advocacy
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:31
Last Modified: 01 Nov 2017 04:05
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2830

Actions (login required)

View Item View Item