REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL DAN PERSALINAN OLEH KELUARGA MISKIN DI PEDESAAN (TAHUN PERTAMA: NEED ASSESSMENT)
Arifin, Andryansyah and Rosmiati, Betty and Soeparmanto, Paiman and Angkasawati, Tri Juni (2004) PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL DAN PERSALINAN OLEH KELUARGA MISKIN DI PEDESAAN (TAHUN PERTAMA: NEED ASSESSMENT). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Dari jumlah 75,6% kunjungan ibu hamil sebanyak 4 kali yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar baru mencapai 60% (SKRT, 1998). Di pedesaan di pulau Jawa baru mencapai 44,6% (Susenas 2001). Fasilitas pertolongan persalinan melalui program JPSBK harus dimanfaatkan oleh 60% ibu dari keluarga miskin (Pengumpulan data dasar di Kabupaten Demak dan Semarang, 2003). Penelitian ini bertujuan secara umum adalah untuk: Meningkatkan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal dan Persalinan Nakes oleh Keluarga Miskin, dengan tujuan khusus TahapI Tahun pertama (2004) untuk: a). Menganalisa aspek pelayanan antenatal: pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil, pengetahuan dan sikap suami, orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga swadaya masyarakat, kemitraan bidan dengan dukun, serta cakupan dan kualitas pelayanan antenatal serta cakupan persalinan Nakes b).Mengembangkan rancangan model peningkatan kualitas pelayanan antenatal untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan antenatal dan persalinan oleh Gakin. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan rancangan belah lintang. Lokasi penelitian di 3 kabupatenkota di Jatim dan di 2 kabupaten/kota di Jateng. Responden adalah petugas Puskesmas, ibu hamil, ibu nifas, suami, orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama dan LSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : l).Terdapat ibu hamil dengan faktor risiko yaitu 16.3% ibu hamil yang berusia kurang atau sama dengan 20 tahun dan 10,9% usia lebih dari 35 tahun. 2. Tingkat pengetahuan keluarga miskin tentang perawatan kehamilan dan persalinan aman masih rendah, dan sikap responden cendmng kurang tepat tentang perawatan kehamilan dan persalinan. 3. Belum adanya standar prosedur pelayanan antenatal termasuk pemenuhan hak ibu hamil sehingga kualitas pelayanan antenatal masih belum optimal. 4. Supervisi dan bimbingan tehnis yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masih terfokus pada aspek administrasi dan keuangan, belum banyak dilakukan supervisi dan bimbingan teknis pada aspek teknis pelayanan antenatal. 5. Jumlah ibu hamil Gakin pemanfaatan pelayanan antenatal (K4) dan persalinan Nakes masih rendah. Sebagian ibu masih cendrung bersalin pada dukun. 6. Pencatatan dan pelaporan pelayanan antenatal masih belum memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kualitas, pemanfaatan, pelayanan antenatal, persalinan Nakes |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WQ Obstetrics > WQ 152-175 Childbirth. Prenatal Care |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:31 |
Last Modified: | 31 Oct 2017 01:51 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2789 |
Actions (login required)
View Item |