REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL DI DAERAH MISKIN PERKOTAAN DAN DI PERDESAAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB
Astuti, Wahyu Dwi and Arifin, Andryansyah and Angkasawati, Tri Juni and Suharmiati (2006) UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL DI DAERAH MISKIN PERKOTAAN DAN DI PERDESAAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan antenatal, telah dilakukan pengukuran kualitas pelayanan antenatal dengan metoda COPE (Client Oriented Provider Eficient). Pengukuran kualitas dengan metoda COPE menggunakan indikator terpenuhinya 7 hak ibu hamil dan 3 kebutuhan provider. Desain penelitian deskriptif. Populasi semua ibu hamil dan ibu menyusui, petugas puskesmas, petugas Dinas Kesehatan. Sampel diambil secara purposive. Hasil penelitian didapatkan bahwa komitmen provider terhadap pelayanan belum terpenuhi. Komitmen di Puskesmas Kota Kediri hanya 29,8%, Kabupaten Kediri 20,6%, dan di Kabupaten Tulungagung 2,9%, Kabupaten Pemalang 10,5% dan Kota Semarang 8,3%. Pemenuhan kebutuhan supervisi fasilitasi dan manajemen dari provider yang masih kurang adalah Kota Kediri (6,4%) dan Kabupaten Tulungagung (20,6%), serta di Kabupaten Pemalang dan Kota Semarang masing-masing hanya terpenuhi 47,4%. Kebutuhan provider terhadap Informasi, pelatihan pengembangan diri di Kabupaten Pemalang 42,1%, demikian pula dengan Kota Semarang hanya tercapai 25%. Pemenuhan hak ibu hamil: Tulungagung menunjukkan bahwa hak bumil untuk mendapatkan informasi tentang kesehatannya hanya terpenuhi 26,9%. Akses terhadap layanan 19,2%; Informasi tentang pelayanan 19,2%. Di Kabupaten Pemalang hak bumil mendapat informasi tentang kesehatannya 12,8%, akses terhadap layanan 28,2%, informasi tentang pelayanan 10,3%. Di Kota Semarang, hak untuk mendapatkan informasi tentang kesehatannya 5,4%, akses terhadap layanan 2,7%; informasi tentang pelayanan 5,4%. Sehubungan dengan itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal disarankan agar dilakukan pelatihan bagi bidan sehingga lebih marnpu memenuhi 7 hak ibu hamil yaitu hak untuk memperoleh: a) Informasi tentang kesehatannya; b) Keterjangkauan pelayanan; c) Informed choice; d) Safe service; e) Hak untuk dirahasiakan apa yang diketahui provider; f) Dignity, comfort and expression of opinion; g) Continuity of care serta peningkatan komitmen supervisor untuk memenuhi tiga kebutuhan bidan yaitu: 1) Facilitative supervision and management; 2) Information, training and development; 3) Supplies, equipment and infrastruktur.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kualitas pelayanan antenatal, hak ibu hamil, kebutuhan provide, COPE |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WQ Obstetrics > WQ 152-175 Childbirth. Prenatal Care |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:31 |
Last Modified: | 30 Oct 2017 03:46 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2781 |
Actions (login required)
View Item |