REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

STUDI MORBIDITAS MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN OBAT (DRUG RELATED PROBLEM) DI RUMAH SAKIT DI LIMA KOTA BESAR DI INDONESIA

Sari, Ida Diana (2010) STUDI MORBIDITAS MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN OBAT (DRUG RELATED PROBLEM) DI RUMAH SAKIT DI LIMA KOTA BESAR DI INDONESIA. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Latar belakang: Berbagai negara melaporkan rata-rata 7.1 % dari seluruh penerimaan masuk dirawat di rumah sakit adalah berhubungan dengan DRP dan 59% dari masalah ini sebenarnya dapat dihindari. Dampak ekonomi di Amerika sebesar $ 177 billion setiap tahun. Setiap dollar yang dibelanjakan untuk obat dibutuhkan $1,33 untuk biaya perawatan akibat - terapi obat (Drug Related Problems= DRP). Penelitian yang dilakukan di Jakarta, sejak tahun 2005, 2006 dan 2007 melaporkan proporsi kejadian rawat inap pada Pasien geriatri adalah 24,7% -78,2% disebabkao oleh DRP. Tujuan penelitian: untuk memperoleh morbiditas masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat, memperkirakan kerugian karena DRP sebagai dampaknya dan mengusulkan kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasinya. Metoda penelitian: menggunakan kategori dalam analisis DRP yang meliputi: permasalahan, penyebab, intervensi, dan keluaran terapi. Studi retrospektif, sampel secara purposif 30 pasien terakhir DRP yang ditemukan dari catatan medis, rekam medis dan catatan farmasi klinis di rumah sakit yang sudah menjalankan fmasi klinis dengan baik di 5 kota besar di Indonesia yaitu: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang dan Medan, selama 4 bulan pada tahun 2010. Hasil Penelitian: Frekuensi, permasalahan yang terkait dengan terapi obat ada 266 kasus kejadian dari 150 orang pasien yang dikaji terapi obatnya. Masing-masing pasien mendapatkan 1-2 permasalahan terapi obat. Kelompok golongan anti infeksi merupakan yang paling banyak menyebabkan permasalahan terapi (26%). Penyebab permasalahan terapi obat yang paling banyak teridentifikasi dalam penelitian ini adalah durasi terapi yang terlalu panjang 46 (3.2; 17,3%) sehingga menimbulkan permasalahan terapi pengobatan lebih mahal dari yang dibutuhkan (P3.1; 32,7%). Apoteker adalah pelaku intervesi yang paling banyak melakukan intervensi tanpa pertimbangan dokter 163 (61,3%). Outcome perkasus DRP yang paling banyak teridentifikasi adalah tidak diketahui 135 (50,8%). Kerugian finansial termahal terjadi pada diagnosa infeksi dengan kerugian minimal Rp261,- dan maksimal Rp 6.075.000,-, sedangkan kerugian finansial termurah terjadi pada diagnosa ARF (Acute Renal Failure) dengan kerugian minimal Rp 480,- dan maksimal Rp 9.000,-.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Drug Related Problem (DRP), morbiditas, interaksi obat, obat yang tidak tepat
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 1-57 Reference Works. General Works
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:31
Last Modified: 26 Oct 2017 03:59
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2744

Actions (login required)

View Item View Item