REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
HUBUNGAN PEMANFAATAN JAMU (OBAT TRADISIONAL) TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA PEREMPUAN USIA 15-59 TAHUN
Handayani, Lestari (2010) HUBUNGAN PEMANFAATAN JAMU (OBAT TRADISIONAL) TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA PEREMPUAN USIA 15-59 TAHUN. Project Report. Pusat Penelitian dan PengembanganSistem dan Kebijakan Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Keluhan perempuan tentang kesehatan reproduksi sering terjadi sedangkan penggunaan jamu masih sering dijumpai di masyarakat. Jamu untuk kesehatan reproduksi banyak diketahui namun belum diketahui angka pasti penggunaan jamu oleh perempuan di Indonesia untuk kesehatan reproduksi. Data riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 digunakan untuk memberikan gambaran pemanfaatan jamu untuk gangguan kesehatan reproduksi perempuan. Lima jenis keluhan tentang kesehatan reproduksi pada 79.835 orang perempuan usia 15-59 tahun yaitu keluhan tentang kesehatan reproduksi berupa menstruasi tidak teratur 22.784 orang (menikah, tidak menikah dan pernah menikah). Gangguan kesehatan reproduksi pada perempuan menikah dan pernah menikah yaitu komplikasi kehamilan (1.326 orang), nyeri payudara setelah melahirkan (2.431 orang), gangguan kehamilan yang berakhir pada usia kehamilan < 22 minggu (2.560 orang), kehamilan yang tidak direncanakan (2.244 orang). Pemanfaatan jamu untuk mengatasi gangguan kesehatan reproduksi yaitu menstruasi tidak teratur dengan persentase 7,4% (n=22.784), komplikasi kehamilan 3,8% (n=1.326), nyeri payudara setelah melahirkan 20,9% (n= 2.431), Kehamilan yang berakhir pada usia kehamilan < 22 minggu 1,1 (n=2.560), and Kehamilan yang tidak direncanakan 2,6 (n=2.244). Uji hubungan antara gangguan kesehatan reproduksi dan pemanfaatan jamu untuk mengatasinya hanya memungkinkan untuk nyeri payudara setelah melahirkan. Diperoleh hubungan signifikan (p=0,000) dengan menggunakan uji chi square dengan kuat hubungan moderat (Koefisien Contingensi = 0,356). Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan jamu untuk mengatasi gangguan kesehatan reproduksi perempuan cukup banyak dan perlu diperhitungkan dalam pengembangan jamu ke depan dalam pelayanan kesehatan. Disarankan penelitian lebih lanjut tentang jamu kesehatan reproduksi yang banyak dimanfaatkan terkait dengan keamanan dan khasiatnya.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pemanfaatan jamu, gangguan kesehatan reproduksi, Riskesdas 2010 |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:31 |
Last Modified: | 25 Oct 2017 04:25 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2742 |
Actions (login required)
View Item |