REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
ANALISIS HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT TB PARU DENGAN KEJADIAN TB-PARU DI INDONESIA
Laksmiarti, Turniani (2010) ANALISIS HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT TB PARU DENGAN KEJADIAN TB-PARU DI INDONESIA. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Dewasa ini sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi tuberkulosis. Setiap tahun ada sekitar 8 juta penderita baru TB paru dan hampir 3 juta orang yang meninggal di seluruh dunia akibat penyakit ini. Paling sedikit satu orang akan terinfeksi TB paru setiap detik dan setiap 10 detik akan ada satu orangyang mati akibat TB paru. Pada analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan perilaku pencegahan penyakit TB paru paru dalam kejadian penyakit TB paru paru yang meliputi diagnosa dan gejalanya. Perilaku pencegahan yang dilakukan analisis adalah perilaku meludah, perilaku membuka jendela, perilaku menjemur kasur, perilaku dalam makan/minum dalam satu tempat dan kebiasaan dalam menghisap rokok setiap harinya. Data yang di analisis adalah data sekunder yang di dapatkan dari Riskesdas 2010 yang pengambilan datanya secara kuesioner dan wawancara terstruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa penderita penyakit TB paru adalah mereka yang mempunyai umur produktif yaitu 22% umur 35-44, laki-laki (56,4%), pendidikan tidak tamat SD- tamat SD (53.8%) dan peketjaan petani, nelayan dan buruh. Hasil regresi rnultinomial yang didapat pada kebiasaan/perilaku pencegahan adalah kebiasaan meludah di sembarang tempat lebih besar 2.441 atau odds ratio (OR= 2.441, confidace interval (CI) 2.160-2.758 terhadap kejadian TB paru, tidak ada jendela di kamar lebih besar (OR=1.239, CI: 1.144-1.341) terhadap kejadian TB paru, kebiasaan menjemur kasur (tidak punya kasur kapuk) memberikan nilai lebih besar 1.419 (OR= 1.419, CI 1.250-1.661) terhadap kejadian TB paru dan kebiasaan makan, minum dalam satu tempat dengan penderita TB paru memberikan nilai lebih besar 1.711 (OR =1.711, CI : 1.604-1.826) terhadap kejadian TB paru. Adapun jurnlah rokok yang dihisap setiap harinya berjumlah 11-16 dengan usia pertama kali merokok 15-24 tahun. Rekomenclasi yang di hasilkan dari analisis ini adalah bahwa pada setiap desa perlu dipersiapkan tenaga casefinding dan penyuluh bidang TB paru paru dari kelompok masyarakat (tidak hanya tenaga kesehatan saja).
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Pencegahan, Penyakit TB paru paru |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WF Respiratory System > WF 140-900 Diseases of the Respiratory System |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:31 |
Last Modified: | 25 Oct 2017 06:56 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2741 |
Actions (login required)
View Item |