REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

KEJADIAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI INDONESIA

Pranata, Setia and FX, Sri Sadewo (2010) KEJADIAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI INDONESIA. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kehamilan yang tidak diinginkan acapkali berkaitan erat dengan praktek pengguguran kandungan yang tidak aman. Sementara ini data yang ada masih sporadis dan k menggabarkan kondisi kota besar. Kompas menyebutkan aborsi mencapai 2,5 juta kasus per tahun. Penelitian lain memperkirakan sekitar 2 juta kasus aborsi. Dengan menggunakan data Riskesdas studi ini bertujuan memperoleh gambaran secara nasional bagaimana kejadian keguguran, kehamilan yang tidak rencanakan dan upaya pengguguran kandungan di Indonesia. Dihubungkan dengan status demografi dan status sosial ekonomi, diharapkan dapat diketahui motif aborsinya. Unit analisis adalah perempuan pernah kawin, usia 10 - 59 tahun, yang berada di seluruh propinsi di Indonesia. Angka kejadian keguguran secara nasional adalah 4%, bervariasi mulai 2,4% di Bengkulu sampai 6,9% di Papua Barat. Dari karakteristik social responden, kejadian tersebut 42,9% tejadi pada kelompok umur di atas 35 tahun, 44,5% berpendidikan sampai dengan SD, 49,1% tidak bekeja dan 55,9% tinggal di wilayah perkotaan. Dari semua kejadian keguguran, ada 6.54% diantaranya diaborsi. Aborsi banyak dilakukan oleh ibu berusia diatas 35 tahun, berpendidikan tamat SMA, tidak bekerja dan tinggal di perkotaan. Cara yang dominan digunakan untuk menghentikan kehamilan adalah kuret. Jamu, pil dan suntik merupakan alternatif cara mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan. Menggunakan bantuan tenaga medik, dokter (55%) dan bidan (20.63%). Terkait dengan kejadian kehamilan yang tidak direncanakan, kasus yang ditemukan berkisar antara 1.6% dan 5,8%. Kehamilan tidak direncanakan banyak dialami oleh ibu berpendidikan sampai SMP (65,5%), ibu yang tidak bekeja (52,3%), dari status ekonomi kuantil ke 1 dan 2 (60%), berusia di atas 35 tahun. Berdasarkan status demografi, kehamilan tidak terencana terjadi pada usia perkawinan dengan usia muda (16 sld 20 tahun) (51,7%), lama perkawinan yang kurang dari 10 tahun (42,5%), anak antara 1 s/d 2 (41,9%). Dari semua kejadian kehamilan tidak direncanakan, 6,71% diantaranya sengaja digugurkan. Propinsi dimana ibu banyak melakukan aborsi, berturut-turut adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Berdasarkan karakteristik, aborsi banyak dilakukan oleh ibu berusia diatas 35 tahun, berpendidikan SD, tidak bekerja, dari status ekonomi kwintil ke 2 dan tinggal di perkotaan. Alasan terlalu banyak, terlalu dekat, usia dan alasan ekonomi lebih dominan pada responden berpendidikan dasar. Karena upaya aborsi kebanyakan dilakukan sendiri, maka jamu dan pil adalah alternatif yang dominan digunakan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: keguguran, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, Indonesia
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WQ Obstetrics > WQ 215-270 Pregnancy Complications
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:31
Last Modified: 25 Oct 2017 08:12
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2737

Actions (login required)

View Item View Item