POLA TEMPAT PEMERIKSAAN DARAH PENDERITA MALARIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI, KEADAAN LINGKUNGAN DAN PENGOBATAN ARTEMISININ COMBINED THERAPHY (ACT) DI INDONESIA TAHUN 2010 (Laporan Penelitian)

Roosihermiatie, Betty (2013) POLA TEMPAT PEMERIKSAAN DARAH PENDERITA MALARIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI, KEADAAN LINGKUNGAN DAN PENGOBATAN ARTEMISININ COMBINED THERAPHY (ACT) DI INDONESIA TAHUN 2010 (Laporan Penelitian). Project Report. Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan.

Abstract

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan guna menurunkan kesakitan dan kematian malaria, studi ini bertujuan untuk mengkaji pola pemeriksaan darah malaria berdasarkan kktor sosio-ekonomi, lingkungan dan pengobatan di Indonesia, tahun 2010. Penelitian ini melakukan analisis sekunder data Riskesdas, tahun 2010. Analisis univariat dan bivariat untuk menentukan perbedaan tempat pemeriksaan darah malaria dilakukan X2 test dengan menggunakan SPSS software. Variabel dependen yaitu tempat pemeriksaan malaria. Variabel dependen yaitu faktor sosiodemografi, keadaan lingkungan dan faktor Pengobatan ACT. Angka kesakitan malaria pada bulan RISKESDAS MDG's 2010 sebesar sebesar 6,49 per 1000 penduduk. Secara nasional pemeriksaan malaria di puskesmas dan jaringannya sebesar 47,7%. Penderita malaria yang tinggal di perkotaan, mayoritas (38,6%) melakukan pemeriksaan malaria di RS diikuti (31,4%) di BP/Klinik dan praktek tenaga kesebatan serta (30,4%) di puskesmas dan jaringannya Tampaknya selain keterjangkauan geografis, penderita malaria mayoritas berkunjung di RS yang signifikans menurut pekerjaan pegawai, pengeluaran keluarga tinggi dan penghasilan di atas rata-rata, serta penggunaan energi listrik/gas/elpiji karena sosioekonomi relatif lebih tinggi kemungkinan kualitas pelayanannya relatif lebih baik walaupun beayanya juga relatif lebih mahal.

Actions (login required)

View Item