REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
KEMUNGKINAN PENYEDERHANAAN PEMERIKSAAN PIROGEN PADA KELINCI DENGAN LIMULUS
Sulaksono, Edhie (1983) KEMUNGKINAN PENYEDERHANAAN PEMERIKSAAN PIROGEN PADA KELINCI DENGAN LIMULUS. Project Report. Puslitbang Bio Medis dan Farmasi.
Full text not available from this repository.Abstract
Maksud dari penelitian ini dilaksanakan adalah untuk membandingkan kepekaan test pirogen terhadap 30 sampel infus dengan cara Limulus (L.A.L) dan kelinci. Sedangkan tujuannya adalah membantu menentukan cara yang lebih praktis, murah dan cepat untuk pemeriksaan infus yang beredar di Indonesia. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Secara kasar test kelinci lebih peka dari test L.A.L dengan positivity rate 25% dibanding 18%. 2. Perbedaan kepekaan test tersebut adalah 7% false negatif dengan test L.A.L pada kadar endotoksin 0,0870-0,0888 ng/ml, yang hanya mempunyai perbedaan 0,032 kali konsentrasi dibawahnya (0,0403-0,0842 ng/ml dan hal ini menimbulkan dugaan bahwa walaupun secara angka (kasar) test kelinci lebih peka dari test L.A.L, namun sebenarnya perbedaan kedua cara tersebut tidak bermakna. Ternyata secara statistik pun perbedaan kedua cara tersebut tidak bermakna (P>0,5). Dengan demikian penggunaan test tersebut perlu disesuaikan menurut keadaan setempat, dimana apabila penyediaan kelinci lancar (mudah), maka dapat dipakai test kelinci, kalau tidak maka test L.A.L yang digunakan. 3. Kurva baku harus dibuat kalau akan menggunakan test L.A.L 4. Pengecekan hasil L.A.L terhadap test kelinci, harus dilakukan secara teratur, setiap pemeriksaan 100 sampel infus. 5. Test pirogen cara L.A.L dapat mendeteksi endotoksin secara kuantitatif, walaupun terbatas pada endotoksin saja. Sedangkan test kelinci mendeteksi secara kualitatif, namun demikian dapat pula diketahui kuantitatifnya bila dilakukan pula terhadap test L.A.L. Saran tindakan untuk perbaikan program adalah laboratorium yang berada di kota-kota besar sebaiknya menggunakan test pirogen dengan cara kelinci dengan mengikuti standar pemeriksaan farmakope Indonesia, asalkan fasilitas dan pengadaan kelinci dapat dijamin lancar. Sedangkan laboratorium daerah dapat memakai test pirogen dengan cara L.A.L yang lebih sederhana, asalkan kepekaan hasil test selalu dibandingkan dengan test kelinci dari laboratorium rujukannya.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pirogen, Limulus, Kelinci |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QX Parasitology > QX 460-483 Arthropods |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:31 |
Last Modified: | 25 Oct 2017 04:56 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2688 |
Actions (login required)
View Item |