REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
PENELITIAN REAKSI SELULER PADA IMMUNOTHERAPY PENYAKIT LEPRA
Widjaja, Robert and Hartodibyo, Rudyanto and Sri Utami, Basundari (1981) PENELITIAN REAKSI SELULER PADA IMMUNOTHERAPY PENYAKIT LEPRA. Project Report. Puslitbang Bio Medis dan Farmasi.
Full text not available from this repository.Abstract
Penyakit Lepra merupakan infeksi kronis yang menimbulkan cacat jasmani dan masalah sosial ekonomi yang berat. Di Indonesia diperkirakan mempunyai incidence 0,1%. Sudah ditemukan adanya basil lepra yang resisten terhadap DDS, maka perlu mencari terapi baru selain kemoterapi. Berdasarkan penelitian immunotherapy dengan vaksin M.leprae, C.parvum dan BCG pada pasien lepromatous di R.S. Kusta "SITANALA" Tangerang pada tahun 1979-1980, dirasakan perlu untuk mengetahui gambaran imunitas seluler in vitro dari bentuk tuberkuloid dan lepromatous serta apakah immunotherapy meningkatkan sistem imunitas seluler pada spektrum lepromatous (BL dan LL) dengan percobaan in vitro limfosit transformasi. Pemeriksaan in vitro dilakukan stimulasi limfosit darah tepi dari 45 pasien lepromatous, 11 pasien tuberkuloid dan 10 orang sehat non kontak sebagai kontrol. Pada pasien lepra dengan menggunakan autologous plasma sebagai supplemen, didapatkan stimulasi PHA (phytohemagglutinin) terhadap sel-sel mononuklearnya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan serum AB+. Hal ini mungkin disebabkan terdapatnya faktor suppresi pada plasma penderita lepra terhadap T-limfositnya. Pada sel-sel mononuklear, stimulasi PHA dengan serum AB+ tidak berbeda antara orang sehat dan penderita lepra. Hal ini mungkin T-Sel penderita lepra tidak ada kelainan. Pada pasien lepromatous, sel-sel mononuklearnya bila distimulasi dengan PPD (Purified Protein Derivative) responnya sangat rendah dan jumlah T-Sel juga sangat kurang bila dibandingkan dengan orang sehat dan pasien tuberkuloid, kemungkinan ada defek pada kamrofak pasien lepromatous. 22 Pasien lepromatous divaksinasi 12 kali dan diberi kemoterapi selama 5 bulan. Sesudah vaksinasi selesai, in vitro didapat respon selulernya meningkat dengan nyata bila distimulasi dengan PPD dan jumlah T-Sel bertambah dengan nyata, tetapi stimulasi dengan PHA tidak berbeda. In vivo didapat penurunan yang nyata dari jumlah basil lepra.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lepra, Reaksi Seluler, Immunotherapy |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 195-425 Infection. Bacterial Infections |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:31 |
Last Modified: | 24 Oct 2017 06:45 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2680 |
Actions (login required)
View Item |