REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ANTIGEN NEISSERIA MENINGITIDIS GRUP B UNTUK PEMERIKSAAN ELISA (KEKEBALAN DAN RESISTENSI KUMAN PADA PENGIDAP MENINGITIS MENINGOKOK)
Prijanto, Muljati and Handayani, Sarwo and Gunadi, Diana and Siburian, Farida (1988) PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ANTIGEN NEISSERIA MENINGITIDIS GRUP B UNTUK PEMERIKSAAN ELISA (KEKEBALAN DAN RESISTENSI KUMAN PADA PENGIDAP MENINGITIS MENINGOKOK). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular.
Full text not available from this repository.Abstract
Penyakit meningitis meningokok adalah penyakit radang selaput otak dan sumsum tulang belakang akut yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Kuman tersebut dibedakan atas 13 grup. Sejak tahun 1993 jumlah kasus dan pengidap meningitis meningokok pada jamaah haji Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 1996 jumlah kasus di Arab Saudi tercntat 7 orang dengan 5 kematian (CFR 71,4%) dan di Indonesia 1 orang meninggal, sedangkan proporsi pengidap mencapai 9,34%. Kuman grup B selalu dominan pada pengidap jamaah haji. Vaksin grup B sampai sekarang belum tersedia di pasaran. Sampai saat ini grup kuman penyebab penyakit meningitis meningokok pada jamaah haji belum diketahui, karena tidak adanya penjelasan hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Arab Saudi. Selain itu tingkat kekebalan terhadap kuman grup B pada pengidap yang kembali ke Indonesia juga belum diketahui. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan mengukur kekebalan terhadap kuman terutama grup B dengan cara ELISA. Mengingat antigen tidak tersedia dipasaran maka harus dibuat sendiri. Pada tahun 1997 pada semua jamaah haji yang dalam kloternya terdapat penderita (kloter bermasalah), diberi profilaksis ciprofloxacin sebelum meninggalkan Arab Saudi. Untuk itu perlu diketahui pengaruh pemberian profilaksis terhadap penurunan jumlah pengidap meningitis mcningokok. Penelitian ini bertujuan untuk, 1). Mengetahui kekebalan terhadap grup kuman penyebab penyakit pada penderita dan mengetahui kekebalan pada pengidap jamaah haji saat kembali ke Indonesia dengan pemeriksaan ELISA 2). Mengetahui pengaruh pemberian profilaksis ciprofloxacin terhadap penurunan jumlah pengidap dan resistensi kumannya terhadap beberapa antibiotik. Sampel 1225 orang jamaah haji Indonesia dari kloter bermasalah tahun 1997. Spesimen berupa isolat kuman N meningitidis sebanyak 80 spesimen dan sera sebanyak 30 spesimen yang terkumpul pada tahun 1996-1997. Hasil penelitian menunjukkan bnhwa: penderita meningitis meningokok di Arab Saudi dan yang sakit setiba di Indonesia terbukti terinfeksi oleh N meningitidis grup B dan grup W-135. Jamaah haji pengidap grup B pada saat pulang ke Indonesia, yang telah memiliki kekebalan sebesar 66,7%. Penggunaan ciprofloxacin untuk profilaksis pada jamaah haji dalam kloter bermasalah terbukti telah menurunkan jumlah pengidap menjadi 1,42% dibandingkan dengan kloter yang tidak diberi profilaksis yaitu 14,46%.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Resistensi, Meningitis Meningokok, Jamaah Haji |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 195-425 Infection. Bacterial Infections |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:31 |
Last Modified: | 31 Oct 2017 07:17 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2638 |
Actions (login required)
View Item |