REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
ANALISIS PENANGGULANGAN DBD SECARA FOGGING FOKUS DI D.I. YOGYAKARTA 1995
Yazan, Saiful and Yuwono, Djoko (1995) ANALISIS PENANGGULANGAN DBD SECARA FOGGING FOKUS DI D.I. YOGYAKARTA 1995. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular.
Full text not available from this repository.Abstract
Telah dilakukan suatu studi untuk mengukur daya penyebaran virus dengue didalam radius 200 m dari rumah penderita DBD Derajat II keatas yang dirawat di rumah sakit dan telah dikonfirmasi deng IgM Dengue Blot. Ditemukan 17 penderita DBD Grade II keatas yang dirawat di rumah sakit yang dipakai sebagai kasus indeks. Di alamat kasus indeks tersebut, keesokan harinya dalm radius 200 m dikumpulkan 551 balita tetangga yang masing-masing dikunjungi 3 kali, yaitu: minggu ke 0, minggu ke 3 dan minggu ke 6. Setiap kali kunjungan dilakukan wawancara penyakit yang dialami balita tetangga selama 3 minggu sebelumnya, gejala klinik, pengobatan, sembuh atau tidak. Kemudian diambil darah kapiler dan dilakukan pemeriksaan IgM anti dengue untuk mendeteksi apakah balita tetangga tersebut mengalami infeksi virus dengue yang baru terjadi (recent infection). Ditemukan bahwa 2 dari 11 lokasi fokus (18%) menunjukkan terjadinya peningkatan penyebaran infeksi virus dengue, 3 (27%) mengalami penurunan, 4 (35%) mempunyai transmisi virus yang menetap dan 2 (16%) tidak terjadi penularan sama sekali. Balita tetangga yang menderita sakit dan ternyata IgM anti dengue positif (disebabkan virus dengue) ditemukan bahwa gejala klinik yang menonjol adalah sbb: pada minggu ke 0 gejala muntah (16,7%) dan bintik merah dikulit (5,6%); pada minggu ke 3 ditemukan demam (83,3%), mencret (16,7%) dan keluar darah dari hidung (16,*%); dan pada minggu ke 6 tidak ditemukan gejala khas. Kesimpulan studi ini adalah: 1) Dari 11 lokasi fokus yang memenuhi kriteria untuk dilakukan fogging fokus hanya 2 (18%) yang menunjukkan adanya penularan virus dengue, sedang sisanya infeksi virus dengue menetap bahkan menurun, 2) gejala klinik untuk membantu mempertajam kriteria fogging fokus adalah demam dan bercak merah di kulit atau Tourniquet test. Fogging Fokus bukan merupakan satu-satunya metode penurunan daya transmisi virus dengue. Melainkan harus didukung dengan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) oleh masyarakat secara terus menerus, sehingga untuk itu masih perlu dilakukan study PSP di masyarakat untuk mencari metoda paling efektif dalam meningkatkan peran serta.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DBD, Fogging |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 500-590 Virus Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:31 |
Last Modified: | 31 Oct 2017 04:07 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2586 |
Actions (login required)
View Item |