REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

VALIDASI PENENTUAN THYROID STIMULATING HORMONE (TSH) METODE BLOODSPOT DIBANDING DENGAN SERUM UNTUK DIAGNOSA HIPOTIROIDISME PADA BALITA (Laporan Penelitian)

Rahmawati, Yuni and Wibowo, Agus and Musodaq, M. Arif (2013) VALIDASI PENENTUAN THYROID STIMULATING HORMONE (TSH) METODE BLOODSPOT DIBANDING DENGAN SERUM UNTUK DIAGNOSA HIPOTIROIDISME PADA BALITA (Laporan Penelitian). Project Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Latar belakang: Prevalensi hipotiroidisme kongenital/Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) di Indonesia berdasarkan survey nasional tergolong tinggi sebesar 0,33%, dengan hambatan mental yang ditimbulkan sebesar 0,99% pada daerah endemik. GAKI dapat menimbulkan hambatan perkembangan mental dan motorik pada usia balita. Penegakan diagnosa pada balita yang selama ini dikenal sebagai gold standard yaitu penentuan TSH serum. Sedangkan penapisan GAKI pada bayi baru lahir dilakukan dengan penentuan TSH metode bloodspot. Cara ini lebih mudah dan nyaman apabila diterapkan pada balita karena darah yang diambil adalah darah kapiler sehingga lebih praktis. Selain itu, cara ini juga lebih murah. Penelitian mengenai validitas penentuan TSH dengan metode bloodspot pada balita selama ini belum ada, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah diagnosa hipotiroidisme pada balita dapat ditentukan dengan metode ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode bloodspot untuk diagnosa hipotiroidisme pada balita di Indonesia. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di klinik BP2GAKI Magelang dan lima puskesmas di kabupaten Magelang selama enam bulan. Jenis penelitian non intervensi, desain penelitian potong lintang. Subjek penelitian anak balita usia 2-5 tahun dengan terduga hipotiroidisme. Subjek penelitian diperiksa kadar TSH metode serum, bloodspot dari darah vena dan bloodspot dari darah perifer. Kemudian dilakukan uji validitas dengan crosstab terhadap penentuan TSH metode bloodspot baik dari darah vena maupun darah perifer dibandingkan dengan TSH metode serum sebagai gold standard. Hasil: Proporsi subjek penelitian dengan hipotiroid berdasarkan penentuan TSH metode serum adalah 9.5%. Proporsi subjek penelitian dengan hipotiroid berdasarkan penentuan TSH metode bloodspot dari darah perifer maupun darah vena adalah 2.4%. Dari uji statistik penentuan TSH metode bloodspot darah perifer maupun darah vena dibanding TSH metode serum diperoleh data: Sensitivitas=25%; Spesifitas =100%; Nilai Duga Positif=100%; Nilai Duga Negatif=93%; Rasio Kemungkinan Positif =---;Rasio Kemungkinan Negatif=0.75. Kesimpulan: Penentuan ISH metode serum tidak dapat digantikan oleh penentuan metode bloodspot darah perifer maupun darah vena untuk diagnosa hipotiroidisme pada balita.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Thyroid Stimulating Hormone (TSH), Metode Bloodspot, Hipotiroidisme, Balita, GAKI
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WK Endocrine System > WK 200-300 Thyroid Gland. Parathyroid Glands
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:31
Last Modified: 23 Sep 2019 12:27
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2561

Actions (login required)

View Item View Item