REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

ANALISIS SPASIAL EPIDEMIOLOGI SCHISTOSOMIASIS DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI SULAWESI TENGAH

Jastal and Mujiyanto and Tribiwono and Hayani (2008) ANALISIS SPASIAL EPIDEMIOLOGI SCHISTOSOMIASIS DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI SULAWESI TENGAH. Project Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Donggala.

Full text not available from this repository.

Abstract

Analisis spasial epidemiologi schistosomiasis menggunakan penginderaan jauh dengan sistem informasi geografis merupakan bagian dari pemantauan faktor resiko yang mencakup penyebaran kasus, fokus dan tikus sebagai salah satu reservoir Schistosoma javonicum serta situasi lingkungan di daerah endemis schistosomiasis. Semua kasus, fokus dan tikus positif yang tertangkap dipetakan dengan menggunakan GPS seri GPSMap 76 CSx, dengan menentukan posisi (waypoint) dan selanjutnya diolah dengan menggunakan citra satelit secara digital. Penggunaan citra satelit di ketiga wilayah Dataran Tinggi tersebut meluputi citra quickbird, citra ikonos, citra spot, citra Landsat ETM+ dan citra radar SRTM. Penelitian ini merupakan penelitian derkriptif dengan desain cross sectional study, bertujuan untuk menyediakan basis data dan peta distribusi fokus, kasus dan reservoir yang dapat digunakan sebagai SIG dalam pengendalian schistosomiasis. Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan di Sulawesi Tengah yang mencakup wilayah Dataran Tinggi Lindu Kabupaten Donggala dan Dataran Tinggi Napu dan Bada Kabupaten Poso. Penelitian ini terbagi atas tiga kelompok sampel yaitu a) sampel kasus adalah seluruh penduduk yang berusia diatas dua tahun di tempat penelitian, b) sampel fokus adalah seluruh fokus yang menjadi tempat berkembangnya Oncomelania hupensis lindoensis yang ditemukan di tempat penelitian dan c) sampel reservoir adalah seluruh tikus yang tertangkap di tempat penelitian. Hasil penelitian menujukkan prevalensi schistosomiasis di daerah yang pernah terkonfirmasi yaitu Dataran Tinggi Lindu dan Napu mengalami peningkatan menjadi masing-masing 2,11% dan 2,22%. Selain kedua daerab tersebut telah ditemukan daerah tertular baru yaitu Dataran Tinggi Bada dengan 5 kasus baru. Selain itu, juga ditemukan sebanyak 519 fokus dan 53 diantaranya merupakan fokus baru, sedangkan positif rate tikus tertangkap adalah 33,33%. Berdasarkan analisis citra satelit, distribusi fokus lebih banyak ditemukan pada daerah kemiringan lereng permukaan tanah yang basah dan pada daerah disekitar laban yang terolah.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Sistem Informasi Geografis, Epidemiologi, Schistosomiasis, Penginderaan Jauh, Citra Satelit, Analisis Spasial
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Donggala
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:31
Last Modified: 28 Oct 2017 05:06
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2559

Actions (login required)

View Item View Item