REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 0 BULAN SAMPAI DENGAN ANAK UMUR 23 BULAN (BADUTA) DI INDONESIA (LAPORAN HASIL ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2007/2008)

Kristina and Musadad, D. Anwar and Herawati, Maria Holly (2009) HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 0 BULAN SAMPAI DENGAN ANAK UMUR 23 BULAN (BADUTA) DI INDONESIA (LAPORAN HASIL ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2007/2008). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan. (Unpublished)

[thumbnail of EKO 589.pdf] Text
EKO 589.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14MB) | Request a copy

Abstract

Perlunya perhatian yang lebih dalam tumbuh kembang di usia Baduta didasarkan pada fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas (janin dalam kandungan-2 tahun) bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Ditinjau dari tinggi badan, sebanyak 25.8 persen anak Balita Indonesia berukuran pendek (SKRT 2004). Data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa prevalensi bayi umur 6-11 bulan dengan status gizi kurus (termasuk sangat kurus 8,3%) sebanyak 15.4% dan status gizi lebih 15,9%. Untuk anak umur 12-23 bulan yang dengan status gizi kurus (termasuk sangat kurus 7,5%) sebanyak 14,7% dan status gizi lebih sebanyak 12,9%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi di Indonesia dan faktor yang paling mempengaruhi. Sampel adalah pasangan ibu dan anak yang masih hidup dan pernah mendapat ASI sejak dilahirkan sampai umur 23 bulan. Jumlah Baduta umur 0-23 bulan berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 34.405 orang. Jumlah seluruh sampel dan responden setelah data di cleaning menjadi 16.901 orang. Sebagian besar Baduta berumur 12-23 bulan (60.2%), jenis kelamin laki-laki (50,1%), Sebagian besar responden berada pada kelmnpok: umur 20-39 tahun (85,7%), bertempat tinggal di perdesaan (62,6%), berpendidikan tidak sekolah hingga tamat SMP (64,0%), tidak bekerja (66,7%) dan ekonomi keluarga rendah (kuintil 1-2) (55,5%). Hasil pengukuran antropometri diketahui bahwa presentase gizi buruk 56,7%. Beberapa faktor dominan berdasarkan yang mempengaruhi status gizi Baduta adalah: tingkat pendidikan, jenis kelamin, tempat tinggal, pemberian MP-ASI kurang dari enam bulan dan status ekonomi.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: MP-ASI, Baduta, Status Gizi Bayi
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 113-141 Child Care. Nutrition. Physical Examination
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:31
Last Modified: 08 Jul 2021 02:39
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2542

Actions (login required)

View Item View Item