STATUS IMUN TETANUS WANITA USIA SUBUR DI DAERAH ENDEMIK MALARIA

Dewi, Parwati (1997) STATUS IMUN TETANUS WANITA USIA SUBUR DI DAERAH ENDEMIK MALARIA. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular.

Abstract

Pengembangan Program Imunisasi di Indonesia mentargetkan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) untuk Jawa, Bali tahun 1995 dan untuk seluruh Indonesia tahun 2000(1). Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan cakupan TT pada wanita usia subur (WUS) dan survelan Tetanus Neonatorum. Di Indonesia masih dijumpai daerah endemis malaria. Obat malaria dapat bersifat imunosupresor, pemberiannya dikawatirkan akan menghambat pembentukan antibodi tetanus. Untuk itu telah dilakukan penelitian untuk mengetahui status kekebalan WUS terhadap tetanus di daerah endemis malaria. Dengan memanfaatkan sera dari penelitian malaria, sebanyak 146 sampel sera dari daerah Menado, Nias dan 30 sera dari daerah Jateng sebagai kontrol diperiksa kekebalan terhadap tetanus. Titer antibodi terhadap tetanus diperiksa dengan cara haemaglutinasi pasif (PHA), dan 80 sera diantaranya diperiksa dengan cara ELISA. Hasil penelitian menunjukkan persentase kekebalan terhadap tetanus {antibodi protektif) pada wus yang menderita malaria dengan kriteria parasit positif (+) dengan pembesaran limpha positif (+), di daerah endemis malaria sebesar 91,66% sedangkan penderita malaria dengan kriteria parasit negatif (-) dan pembesaran limpha positif (+) sebesar 100%. Pada kelompok ibu sehat di daerah endemis dan non endemis dengan P/L (-/-) persentase kekebalan terhadap tetanus masing-masing sebesar 95,76% dan 93,33%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa status kekebalan ibu hamil penderita malaria di daerah endemis, terutama dengan kriteria P/L (+/+) memiliki status kekebalan yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok ibu hamil yang sehat. Dalam penelitian ini tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara hasil pemeriksaan antitoksin tetanus dengan cara ELISA (dalam OD) dan PHA. Selain itu pemeriksaan antibodi dengan cara ELISA juga lebih cepat.

Actions (login required)

View Item