REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN LINGKUNGAN FISIK MASYARAKAT SUKU DA'A DALAM KAITANNYA DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KOTA PALU SULAWESI TENGAH
Ningsi (2009) ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN LINGKUNGAN FISIK MASYARAKAT SUKU DA'A DALAM KAITANNYA DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Project Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Donggala.
Full text not available from this repository.Abstract
Aspek sosial budaya dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan penyakit, salah satunya adalah penyakit malaria. Aspek sosial budaya meliputi: Pengetahuan, sikap, perilaku dan kepercayaan masyarakat tentang penyakit/sakit. Dalam upaya penanggulangan malaria aspek sosial budaya ikut berperan. Penelitian dilakukan pada masyarakat Suku Da'a yang berada di Dusun Salena Kelurahan Buluri Kecamatan Palu Barat selama 5 bulan (Agustus-Desember 2009). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, responden yang berhasil diwawancarai dan pernah menderita malaria sebanyak 87 orang. Sebagian besar responden laki-laki (59,8%) perempuan (40,2%). Responden terbanyak berumur 15-29 tahun. Responden yang tidak pernah merasakan bangku sekolah (50,6%) dengan alasan tidak punya biaya dan membantu orang tua. Mata pencaharian masyarakat umumnya sebagai petani tradisional dengan penghasilan < Rp. 500.000/bulan. Pengetahuan responden masih sangat rendah mengenai malaria, khususnya mengenai gejala, penular dan cara pencegahannnya dan dari hasil wawancara mendalam penyebab malaria menurut informan adalah dari makanan yang manis-manis, buah, rumput-rumput dan keteguran mahkluk penghuni desa. Perilaku responden sudah menunjukan perilaku positip khususnya dalam pencarian pengobatan serta kurangnya masyarakat beraktifitas di luar rumah pada malam hari. Namun dari perilaku pencegahan terhadap gigitan nyamuk kurang menunjukan perilaku positip dan ini sangat bertolak belakang dari sikap mereka yang menyatakan setuju jika menggunakan APD (alat pelindung diri) saat tidur malam. Masyarakat masih memiliki kepercayaan tradisional tentang penyebab sakit dan cara pencegahannya, dengan melalui upacara-upacara adat dalam proses penyembuhan maupun untuk menghindari sakit. Lingkungan sosial dan lingkungan fisik sangat mendukung terjadinya malaria di Dusun Salena, pemukiman warga dikelilingi oleh areal pegunungan, hutan, semak-semak dan sungai. Salah satu sungai di Dusun Salena kondisi airnya tidak mengalir bahkan menetap. Terdapat pula air tergenang dari bekas air mandi dan mencuci, serta bekas air hujan di belakang rumah warga. Hasil observasi umumnya rumah-rumah warga terbuat dari bambu dan kayu berbentuk rumah panggung, sebagian besar rumah penduduk memiliki celah-celah yang nampak dari luar, kamar-kamar hanya didinding dari satu sisi saja.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Malaria |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Donggala |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 27 Oct 2017 03:42 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2431 |
Actions (login required)
View Item |