TINGKAT DISABILITAS FISIK DAN PSIKOSOSIAL BERDASARKAN FAKTOR SOSIAL, DEMOGRAFI DAN PENYAKIT DEGENARATIF YANG DIDERITA DI INDONESIA

Budijanto, Didik and Astuti, Wahyu Dwi (2006) TINGKAT DISABILITAS FISIK DAN PSIKOSOSIAL BERDASARKAN FAKTOR SOSIAL, DEMOGRAFI DAN PENYAKIT DEGENARATIF YANG DIDERITA DI INDONESIA. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.

Abstract

Tujuan Analisis ini adalah mengetahui resiko terjadinya disabilitas fisik dan psikososial ditinjau dari gangguan kesehatan berdasarkan gejala dan karakteristik latar belakang di daerah perkotaan dan perdesaan Indonesia serta ketergantungan pada orang lain. Analisis ini menggunakan data sekunder dari studi morbiditas Susenas 2007 dan Riskesdas 2007 menurut ICD 10, dengan fokus analisis Disabilitas fisik dan disabilitas psikososial. Jumlah sampel 664.196 orang. Teknik analisis menggunakan univariat, bivariat, kemudian dilanjutkan dengan multiple logistic regression dan multmornial logistic regression. Untuk menghitung risiko digunakan perhitungan Odd rasio yang selanjutnya dikonfersi ke bentuk probabilitas. Sebelum dianalisis, data dilakukan weigth atau pembobotan. Hasil penelitian mennnjddm bahwa responden yang mengalami gangguan kesehatan seperti Jantung, Mental Emosional dan Persendian di perdesaan proporsinya lebih tinggi dibandingkan kejadian tersebut di perkotaan. Gangguan persendian di perkotaan 25,8% dan di perdesaan 33,2% , sedangkan gangguan jantung di perkotaan 2,4% dan di perdesaan 2,8% . Kemudian gangguan diabetes melitus di perkotaan 2% dan di perdesaan 1,2%, dan gangguan mental emosional di perkotaan 10,4% dan di perdesaan 12,3%. Gangguan hipertensi di perkotaan 7,9% dan di perdesaan 7,4%. Kemudian responden yang mengalami gangguan kesehatan seperti Asma, di perdesaan proporsinya lebih tinggi dibandingkan kejadian di perkotaan. Gangguan Asma di perkotaan 3,l% dan di perdesaan 4,8%, sedangkan gangguan Tumor di perkotaan 0,7% dan di perdesaan 0,5% . Kemudian gangguan Stroke di perkotaan 0,9% dan di perdesaan 0,8%. Disabilitas fisik, psikologis dan sosial jika dilihat menurut jenis ketergantungannya maka terlihat bahwa kejadian disabilitas memberikan dampak ketergantungan baik merawat diri, aktivitas atau berkomunikasi. Penderita dengan gangguan mental emosional kemungkinan akan terjadi disabilitas soaial 2,4 kali lebih besar dibandingkan yang tidak ada gangguan mental emosional (OR= 2,494). individu yang mempunyai disabilitas fisik kemungkinan akan tergantung ringanpada orang lain sebesar 1/0,194 kali atau 5,15 kali lebih besar dibanding individu yang tidak terjadi disabilitas fisik (OR= 1/0,194 atau 5,154) dan kemungkinan akan tergantung beraf pada orang lain sebesar 1/0,412 atau 2,43 kali dibanding individu yang tidak disabilitas fisik (OR=1/0,412 atau 2,43). Sedangkan individu yang terjadi disabilitas psikologis kemungkinan akan tergantung ringanpada orang lain sebesar 1/0,459 kali atau 2,18 kali lebih besar dibandingkan yang tidak terjadi disabilitas psikologis (OR= 1/0,459 atau 2,178) dan kemunghan akan tergantung berat pada orang lam sebesar 1/0,594 kali atau 1,68 kali lebih besar (OR= 1/0,594 atau 1,683). Individu yang mengalami disabilitas sosial kemunghan akan tergantung ringan pada orang lain sebesar 1/0,214 kali atau 4,67 kali lebih besar dibandingkan individu yang tidak mengalami disabilitas sosial (OR= 1/0,214 atau 4,672) dan kemungkinan akan tergantung berat pada orang lain sebesar 1/0,528 kali atau 1,89 kali lebih besar dibandingkan yang tidak terjadi disabilitas sosial (OR=1/0,528 atau 1,894).

Actions (login required)

View Item