PERILAKU PENGGUNAAN KELAMBU DAN RUMAH SEHAT TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR (MALARIA, FILARIA DAN DBD) DI PROVINSI JAMBI TAHUN 2007 (SUSENAS & RISKESDAS)

Taviv, Yulian and Salim, Milana and Yeni, Aprioza (2008) PERILAKU PENGGUNAAN KELAMBU DAN RUMAH SEHAT TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR (MALARIA, FILARIA DAN DBD) DI PROVINSI JAMBI TAHUN 2007 (SUSENAS & RISKESDAS). Project Report. Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Baturaja.

Abstract

Di Provinsi Jambi penyakit tular vektor (malaria, DBD dan filariasis) masih merupakan masalah, sejak tahun 2006 di 10 kabupaten yang ada di Propinsi Jambi sebagai daerah endemis malaria. Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kasus malaria, filaria dan DBD dan hubungannya dengan faktor lingkungan rumah dan perilaku penggunaan kelambu di Provinsi Jambi. Analisis yang dilakukan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007. Berdasarkan hasil analisis lanjut Riskeskas diketahui bahwa di Provinsi Jambi penyakit tular vektor untuk malaria paling tinggi kasusnya dibandingkan dengan filaria dan DBD. Hasil Analisis Multivariat regresi logistik, responden yang menggunakan kelambu dapat menurunkan resiko terkena malaria sebesar 0.7 ka1i dibandingkan responden yang tidak menggunakan kelambu. Umur merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap kejadian DBD. Resiko terbesar untuk kejadian DBD adalah usia di atas 15 tahun. Mengingat kasus filariasis yang ditemukan sangat kecil sehingga semua variabel yang diuji tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kejadian filarisis. Agar tidak terjangkitnya penyakit tular vektor, untuk itu perlu kita menghindari diri kontak dengan vektor penular penyakit seperti malaria, filaria dan DBD dengan cara penggunaan kelambu terutama masyarakat yang berdomisili di daerah-daerah endemis penyakit tular vektor, pemakaian kawat kasa di rumah dan sanitasi lingkungan.

Actions (login required)

View Item