REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

DETERMINAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN STATISTIKA SPASIAL

Pramono, Mochamad Setyo and Wulansari, Suci and Lestari, Wenny and Sadewo, F.X. (2012) DETERMINAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN STATISTIKA SPASIAL. Project Report. Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Full text not available from this repository.

Abstract

Angka kematian bayi (AKB) didefinisikan sebagai risiko untuk anak yang lahir hidup mati sebelum ulang tahun pertama dikenal sebagai salah satu indikator yang paling sensitif dan umum digunakan pembangunan sosial dan ekonomi penduduk. Penelitian menggunakan data riskesdas 2007 sedangkan analisa yang digunakan adalah statistika spasial. Untuk analisa penunjangnya dilakukan penelitian kualitatif pada 4 kabupaten yaitu Sampang, Jombang, Madiun dan Probolinggo. Masing-masing lokasi ini mewakili 4 budaya besar di wilayah Jawa Timur, yaitu Madura, Arek, Mataraman dan Padalungan. Berdasarkan analisa spasial disimpulkan bahwa terjadi spasial dependensi antar kab/kota terhadap AKB. Artinya ada hubungan besaran AKB dengan faktor kewilayahan. Jika dikaitkan dengan polanya ada dugaan faktor tradisi dan budaya berperan pada besaran AKB. Hasil dari model regresi spasial untuk AKB maka variabel yang berhubungan signifikan adalah: (1) persentase balita dengan status gizi kurus-sangat kurus, (2) persentase balita yang imunisasi lengkap, (3) persentase jarak ke faskes terdekat kurang dari 1 km. Sedangkan berdasarkan nilai korelasinya maka variabel yang berkaitan erat dengan AKB adalah persentase penolong persalinan oleh tenaga kesehatan dimana wilayah Madura persentasenya adalah paling rendah. Hasil penelitian kualitatif menyimpulkan bahwa masih dominannya peran dukun bayi di daerah Sampang (Madura) dan Probolinggo (Padalungan). Bahkan diantara mereka masih aktif melakukan persalinan. Di lokasi tersebut jika dilihat dari sisi kuantitas jumlah dukun pun berkisar antara 2-3 kali lipat dari jumlah bidan. Eratnya hubungan emosional dukun dengan masyarakat setempat mengakibatkan pola perawatan dan pengasuhan bayi sumber pengetahuan ibu dari tradisi dan dukun. Sehingga pengetahuannya lebih banyak berorientasi pada mitos bukannya medis. Masih adanya tradisi menyembunyikan kehamilan dari bidan hingga kehamilan tujuh bulan. Selama itu ia memeriksa kehamilan pada dukun. Dalam pandangan mereka, tindakan medis yang dilakukan oleh bidan ketika memeriksa dan seterusnya dapat menggugurkan kandungan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Kematian Bayi, Statistika Spasial, Dukun Bayi
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 900-950 Statistics. Surveys
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 23 Oct 2017 06:14
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2311

Actions (login required)

View Item View Item